SOLOPOS.COM - Luapan air menggenangi permukiman warga Dukuh Tegalborong, RT 001/RW 013, Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Jumat (6/4/2017) malam. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Banjir Klaten, jalan Jogja-Solo tergenang banjir termasuk di permukiman.

Solopos.com, KLATEN — Hujan deras yang mengguyur wilayah Prambanan, Klaten, Kamis (6/4/2017) siang, membuat ruas jalan Jogja-Solo kebanjiran. Arus lalu lintas sempat tersendat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hujan deras mengguyur mulai pukul 13.00 WIB-17.00 WIB. Ruas jalan yang tergenang berada di wilayah Kemudo, Kecamatan Prambanan, serta Pandansimping, Kecamatan Jogonalan. Pengawas Lapangan PPK Bina Marga Dirjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang, menjelaskan ada tiga lokasi di jalan raya Jogja-Klaten yang tergenang air.

Ketinggian air sempat mencapai 30 sentimeter. “Itu simpang empat SGM, Desa Kemudo Km 46, Tegalborong, Kemudo Km 45, serta wilayah Pandansimping, Jogonalan Km 43. Panjang yang tergenang sekitar 250 meter,” kata dia saat ditemui wartawan di wilayah Kemudo, Kamis malam.

Agar luapan air tak semakin parah, Danang menjelaskan median jalan di wilayah Pandansimping dijebol. Tergenangnya ruas jalan Jogja-Solo lantaran saluran air di tepi jalan selebar 50 sentimeter dan kedalaman 1 meter tak mampu menampung derasnya air.

“Ternyata ada saluran yang ditutup. Di wilayah Pandansimping air yang masuk ke gorong-gorong juga tersendat pintu air. Itu sudah kami buka,” ungkapnya.

Terkait luapan itu, Danang menjelaskan segera berkoordinasi dengan pemerintah serta petani di desa tersebut. “Kami koordinasikan agar gorong-gorong tidak terlalu ditutup sehingga tak meluap ke jalan,” ungkapnya.

Meski mulai surut, air masih menggenangi ruas jalan Jogja-Klaten hingga Kamis sekitar pukul 20.30 WIB. Selain menggenangi jalan, luapan air menggenangi perkampungan di Dukuh Tegalborong, RT 001/RW 013, Desa Kemudo.

Ketinggian air di jalan perkampungan serta pekarangan sekitar 50 sentimeter. “Air ada yang masuk ke rumah,” kata salah satu warga Dukuh Tegalborong, Sadewo, 60.

Sementara itu, seorang nenek bernama Sudarmi, 66, diungsikan lantaran air memasuki rumahnya. “Karena kondisinya sakit tadi dipindah ke rumah salah satu tetangga,” kata suami Sudarmi, Hadi, 66.

Kades Kemudo, Hermawan Kristanto, mengatakan ada 15 rumah yang tergenang banjir. Ia mengatakan air berasal luapan sungai yang bersebelahan dengan dukuh setempat.

Selain itu, air juga berasal dari saluran air di tepi jalan raya. Agar luapan air tak semakin parah, warga dibantu sukarelawan membendung jalan, pintu rumah, serta tepi sungai.

Hermawan menuturkan kondisi itu kerap kali terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah setempat. “Kami sudah mengusulkan agar saluran air diperlebar. Namun, selama ini usulan belum ditanggapi,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya