SOLOPOS.COM - Kondisi SMPN 2 Karangdowo, Klaten, yang tergenang air, Sabtu (26/11/2016). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Banjir Klaten, petani di Karangdowo rugi hingga ratusan juta rupiah karena sawah  mereka kebanjiran.

Solopos.com, KLATEN — Areal pertanian di tujuh desa di Kecamatan Karangdowo, Klaten, tergenang banjir, Jumat (25/11/2016) malam. Akibat kejadian itu, kerugian material ditaksir mencapai Rp840 juta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain menggenangi ratusan areal pertanian, banjir yang disebabkan luapan anak Sungai Dengkeng itu juga menggenangi permukiman warga di empat desa dan dua sekolah negeri.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, areal pertanian yang tergenang banjir akibat luapan Sungai Beji dan Sungai Mangi itu mencapai 112 hektare. Banjir menggenangi areal pertanian di Tulas, Bulusan, Ringin Putih, Bakungan, Pugeran, Karang Talun, dan Demangan.

Areal pertanian terluas yang tergenangi air hujan berada di Bulusan, yakni 39 hektare. Rata-rata usia tanaman padi milik petani di tujuh desa itu dua pekan hingga tiga pekan.

“Kerugian material ditaksir Rp1,5 juta per petak [2.200 meter persegi-2.500 meter persegi]. Hingga kini [Sabtu, 26/11/2016], areal pertanian warga masih tergenang. Kami akan melaporkan hal ini ke Dinas Pertanian (Dispertan) agar para petani di Karangdowo bisa memperoleh asuransi,” kata Camat Karangdowo, Agus Suprapto, saat ditemui wartawan di kantornya, Sabtu.

Selain menggenangi areal pertanian, banjir juga menggenangi permukiman warga di empat desa yakni Ngolodono, Sentono, Kupang, dan Bulusan. “Ketinggian air saat banjir mencapai 30 sentimeter. Tapi Sabtu dini hari, airnya sudah surut. Warga tidak ada yang mengungsi. Memang daerah-daerah yang tergenang banjir di Karangdowo, baik permukiman dan areal pertanian sudah menjadi langganan banjir,” kata dia.

Banjir yang terjadi di Karangdowo juga menggenangi dua sekolah, yakni SMPN 2 Karangdowo dan SDN 1 Munggung. Akibat luapan air dari anak Sungai Dengkeng itu, ratusan peserta didik di SMPN 2 Karangdowo diliburkan.

“Tadi anak-anak pulang cepat karena sekolah banjir. Anak-anak kami minta belajar di rumah masing-masing. Kondisi ruang kelas yakni kelas I, II, dan III tak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar karena tergenang banjir,” jelas Kepala SMPN 2 Karangdowo, Sudarsih.

Di ruang kelas I, air menggenang sehingga 15 sentimeter. Jumlah siswa di sekolah tersebut 691 orang. “Di sini tidak ada kerugian material, hanya kerugian waktu karena KBM terganggu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya