SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

Bantul (Solopos.com)– Meluapnya Kali Progo karena hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah DIY sejak Jumat (2/12/2011) petang memakan korban jiwa. Jamiyah, 70, warga Tonalan, Argosari, Sedayu, ditemukan tewas di wilayah Dusun Mangiran, Trimurti, Srandakan, Sabtu (3/12/2011) pagi.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

“Korban terseret arus sekitar dua jam atau lebih sebelum ditemukan,” kata Kepala Puskesmas Srandakan, dr Anugrah Wiendyasari seusai mengidentifikasi jasad korban. Korban dipastikan tewas akibat tenggelam.

Tidak ditemukan bekas luka penganiayaan di tubuhnya. Adapun luka di wajah korban diduga akibat benturan benda keras selama terseret arus lebih dari 6 kilometer (rentang Kali Progo dari Sedayu hingga lokasi penemuan korban).

Kapolsek Srandakan Kompol Sumiran menjelaskan, korban ditemukan sekitar pukul 04.30 WIB oleh Suronto, 45, warga setempat. “Saat hendak buang air, saksi mendapati jasad korban tersangkut di batuan tepi selatan kali,” terang Sumiran.

Dari hasil pemeriksaan anggotanya, ditemukan sebuah buku tabungan KSU BMT di balik kain stagen yang dikenakan korban. “Di buku itu juga terselip uang Rp 114.000,” imbuh Sumiran.

Berbekal identitas korban yang tertulis pada buku tabungan itu, anggota Polsek Srandakan langsung berkoordinasi dengan Polsek Sedayu untuk menghubungi pihak keluarga korban.

Tim PMI Bantul yang hendak mengevakuasi jasad korban terpaksa menunggu kedatangan keluarga korban sekitar dua jam. “Benar, ini jasad Bulik,” ujar Sri Haryati, 50, keponakan korban yang tinggal bersebelahan dengan korban.

Sri menambahkan, Jumat sore korban berpamitan hendak ke rumah temannya sesama pedagang sayuran di pasar Sedayu. Karena tidak kunjung pulang hingga larut malam, Sri beserta sejumlah anggota keluarganya melakukan pencarian.

“Bulik meninggalkan rumah dengan naik sepeda ontel. Saat itu hujan deras,” kenang Sri. Belum diketahui penyebab korban hingga terseret arus Kali Progo. Sepeda milik korban juga belum ditemukan. Dengan ambulans PMI Bantul, jasad korban dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan.

Menurut Kepala Dusun Mangiran, Subiyanto, Kali Progo dua kali meluap sejak hujan deras pada Jumat sore. “Malam sempat surut. Dini hari meluap lagi. Tadi subuh sudah kembali normal,” ujarnya.

(JIBI/Harian Jogja/lis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya