SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara sepeda motor melintasi jalur jalan pantura Pulau jawa penguhubung Demak-Kudus yang telah diuruk di kawasan Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (27/1/2014). Jalan pintu masuk kota Kudus yang terendam banjir selama beberapa hari terakhir itu diuruk sepanjang 1 km dengan ketebalan satu meter mulai dibuka guna mengurai kemacetan di Jalur jalan itu. (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, KUDUS — Jalan Lingkar Kudus yang menghubungkan wilayah itu dengan Kabupaten Demak, Senin (27/1/2014), sudah bisa dilalui kendaraan roda empat maupun sepeda motor. Terbukanya kembali akses transportasi darat Kudus-Demak itu seiring dengan selesainya kegiatan penimbunan jalan di Jl. Agil Kusumadya, Kudus, yang tergenang banjir.

Pengamatan di Jl. Agil Kusumadya, Kudus, Senin sekitar pukul 09.30 WIB, sepeda motor dari arah Kudus maupun Demak sudah bisa melintasi lewat jalur sebelah kanan. Penimbunan jalan dengan lapis fondasi atas atau campuran batu belah dari berbagai ukuran hanya pada lajur sebelah kanan, karena setelah genangan surut akan kembali dikeruk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara truk bersumbu dari arah Pati maupun Demak melintas pada lajur sebelah kiri yang masih ada genangan banjir hingga 40-an cm. Sekitar pukul 10.00 WIB, kendaraan roda empat yang dikawal mobil polisi dari arah Kudus juga melintasi jalur yang sudah ditimbun.

Keberadaan personel polisi yang berada di lokasi juga turut memperlancar arus lalu lintas yang melintas dari arah Demak maupun Pati. Truk bersumbu yang sebelumnya antre di sepanjang jalan lingkar Kudus harus berputar lewat perempatan jalur lingkar Kencing, karena jalan lingkar selatan Kudus yang melintasi wilayah Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, tepatnya di depan Terminal Induk Kudus, masih terjadi genangan banjir yang masih cukup tinggi.

Kapolres Kudus AKBP Bambang Murdoko melalui Kasat Lantas Polres Kudus AKP Ihram Kustarto di Kudus, Senin, menyatakan kegiatan penimbunan jalan selesai sekitar pukul 04.00 WIB, kemudian sekitar pukul 06.00 WIB sudah bisa dilalui kendaraan roda dua, roda empat, maupun truk.

Hanya saja, lanjut dia, truk bersumbu lebih diarahkan lewat lajur sebelah kiri dengan cara bergiliran, karena truk dari arah Pati dan Semarang yang hendak melintasi juga masih cukup banyak. Demikian pula halnya, lanjut dia, kendaraan pribadi yang hendak melintas jalur yang sudah ditimbun juga diatur secara bergiliran, karena lebar badan jalannya memang terbatas.

Kepala Dinas Bina Marga Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Kudus Sam’ani Intakoris mengungkapkan penimbunan jalan dengan materail lapis fondasi atas yang disingkat secara kacau olehnya sebagai ”LPA” tersebut diperkirakan menghabiskan material LPA hingga 1.400 rit untuk menimbun jalan sepanjang 1 km. Harga material setiap rit, katanya, sekitar Rp725.000.

“Kebutuhan material LPA tersebut, memang di luar prediksi,” ujarnya. Pasalnya, kata dia, kedalaman genangan banjir ada yang mencapai 1,5 meter sehingga membutuhkan material yang lebih banyak. Dengan demikian, lanjut dia, ketebalan penimbunan jalan antara 20 sentimeter hingga 1,5 meter.

Pembukaan jalur yang ditimbun material LPA tersebut, katanya, dibuka secara resmi oleh Bupati Kudus Musthofa sekitar pukul 07.00 WIB. Jalan tersebut, katanya, sudah diuji coba untuk dilalui truk bersumbu dan tidak ada masalah.

Ari, 35, salah seorang sopir truk tronton pengangkut mobil roda empat mengaku, bersyukur bisa melintas, setelah sempat antre di Demak selama lima hari. Seharusnya, kata dia, perjalanan dari Jakarta menuju Denpasar, Bali hanya butuh waktu empat hari. Antrean truk bersumbu dari arah Demak masih terlihat hingga Pasar Gajah, Demak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya