SOLOPOS.COM - Ilustrasi Banjir (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyatakan sebanyak 109 titik wilayah terkena bencana banjir dan tanah longsor. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan hujan deras yang turun pada Januari 2014 menyebabkan sejumlah wilayah terkena banjir dan tanah longsor.
“Banjir dan tanah longsor terjadi di 109 titik lokasi, tapi tidak ada korban jiwa dalam musibah ini,” katanya di Semarang akhir pekan lalu.
Titik lokasi banjir dan tanah longsor itu, lanjut dia, tersebar di sejumlah kecamatan. Kecamatan yang dilanda banjir antara lain, Semarang Utara, Semarang Timur, Pedurungan, Gayamsari, Genuk, Mangkang, dan Tugu. Sedang untuk bencana tanah longsor di antaranya, Kecamatan Gunungpati, Candisari, Gajahmungkur, Ngaliyan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada TNI, Polri, PMI dan semua pihak, yang telah memberikan bantuan menangani korban bencana,” ujarnya.
Mengenai nilai kerugian akibat bencana tersebut, Hendi panggilan akrab Hendra Prihadi menyatakan belum bisa diketahui, karena masih dilakukan pendataan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Semarang. “Masih menunggu pendataan dari BPBD Semarang, berapa nilai kerugiannya,” tandas Hendi.
Berdasarkan catatan Solopos.com, bencana tanah longsor paling parah terjadi di Trangkil Baru, Desa Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, pada 23 Januari lalu. Tanah longsor itu menyebabkan sekitar 47 rumah milik warga setempat hancur berantakan, sehingga tidak bisa ditempati lagi. Untuk banjir paling parah di Kota Semarang terjadi pada 23 Januari, karena hampir seluruh wilayah tergenang air dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.
Sementara, hujan deras yang turun sejak Sabtu-Minggu (1-2/2) menyebabkan beberapa wilayah di Kota Semarang, seperti kawasan Bubagan, Jl. Agus Salim, dan Tlogosari Kulon, kebanjiran. “Tadi saya sempat terjebak banjir di Bubagan yang mencapai 30 cm,” kata seorang pengendara motor, Indah.
Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Kota Semarang, Purwadi sebelumnya, mengungkapkan sebanyak 12 kecamatan di Kota Semarang rawan bencana longsor dan banjir sehingga warga diminta waspada. Kecamatan rawan longsor di antaranya, Tembalang, Banyumanik, Candisari, Gajahmungkur, Ngaliyan, dan sebagian Semarang Barat.
Sedang kecamatan rawan banjir antara lain, Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Timur, sebagian Kecamatan Gayamsari, dan Kecamatan Genuk. Purwadi menyatakan, BPBD Kota Semarang telah menyiapkan posko penanggulangan bencana untuk masyarakat selama 24 jam.
”Masyarakat harus ikut berpartisipasi mencegah banjir dengan jalan tidak membuang sampah di selokan dan sungai karena menghambat arus air sehingga terjadi banjir,” harap dia.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya