SOLOPOS.COM - Warga korban banjir menempati halte bus Transjakarta di tepi busway Jembatan Baru, Daan Mogot, Jakarta, Minggu (19/1/2014). Halte bus Transjakarta itu untuk sementara waktu tidak beroperasi akibat digunakan warga untuk mengungsi. (Alby Albahi/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menggagas lokasi pengungsi terpusat untuk menanggulangi kondisi bencana pada masa mendatang. Dengan 1 lokasi pengungsian itu, maka lokasi pengungsian di masa mendatang tidak lagi dipisah-pisahkan di setiap kelurahan atau kecamatan.

“Salah satu langkah penanganan banjir jangka pendek, terutama bagi para pengungsi, yaitu kami sedang coba usulkan agar para pengungsi itu dipusatkan di satu posko saja,” kata Basuki di Balai Kota Jakarta, Senin (20/1/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengusulkan sejumlah tempat yang dapat dijadikan sebagai posko pengungsian, antara lain sejumlah gelanggang olah raga (GOR) dan beberapa asrama haji, seperti di Pondok Gede atau Bumi Perkemahan Cibubur. “Tempat-tempat itu kan cukup luas, jadi bisa menampung orang dalam jumlah banyak. Selain itu, tempatnya juga layak. Sudah ada kamar mandi, air bersih, mudah juga kami mengaturnya. Jadi masyarakat tetap bisa hidup bersih,” ujar Ahok.

Di samping itu, dia menuturkan dengan pemusatan tempat pengungsian tersebut juga akan memudahkan dalam penyaluran bantuan logistik dan makanan kepada para korban banjir. “Pemusatan itu juga bisa membuat warga yang tadinya menolak diungsikan menjadi bersedia mengungsi. Karena di lokasi-lokasi itu kami akan sediakan makanan. Warga yang tidak mau mengungsi juga pasti akan merasa lapar dan dengan sendirinya datang ke tempat pengungsian.”

Diakuinya, sejauh ini, penyaluran bantuan kepada para korban banjir dinilai tidak dapat dikontrol dengan mudah, akibatnya distribusi bantuan jadi tidak merata. “Karena ada juga kejadian, misalnya perusahaan ingin memberikan bantuan, tapi tidak tahu harus menyalurkan ke mana. Kalau dipusatkan, tentu kami bisa mengontrol tempat pengungsian mana saja yang masih membutuhkan bantuan,” kata Ahok.

Sementara itu, dia mengungkapkan warga yang rumahnya kebanjiran juga tidak perlu repot-repot bertahan untuk menjaga harta benda, karena pihaknya juga akan menyediakan patroli keliling. “Kami juga mau minta bantuan kepada polisi dan TNI untuk menjaga rumah-rumah warga, sehingga harta benda mereka tetap aman selama di pengungsian,” ungkap Ahok.

Akan tetapi, aku dia, rencana tersebut masih perlu pembahasan lebih lanjut bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI serta dinas-dinas terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya