SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan rapat koordinasi pengendalian banjir lintas wilayah di Bendungan Katulampa, Kota Bogor, Jabar, Senin (20/1/2014). Rapat koordinasi yang dihadiri perwakilan Provinsi Jabar, DKI Jakarta, Pemkot dan Pemkab Bogor serta Kementerian PU dan Kementerian LH tersebut membahas rencana pembangunan waduk dan situ serta sodetan di wilayah Bogor guna mengatasi masalah banjir di wilayah Jakarta. (JIBI/Solopos/Antara/Jafkhairi)

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada lurah dan camat bawahannya untuk memperhatikan para pengungsi dengan memberikan kepada mereka tikar maupun selimut yang layak.

“Ada yang mengungsi di pinggir rel dan kolong jembatan tolong mereka diberi perhatian seperti memberikan tikar dan selimut yang layak,” ujar Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

Menurut dia, kehadiran lurah dan camat di lokasi pengungsian itu sangat diperlukan untuk membesarkan hati masyarakat. “Saya hanya berpesan agar pengungsi di semua tempat diberikan perhatian. Carikan solusi kalau ada masalah-masalah di lapangan. Misalnya pengungsian di Masjid Attahiriyah, GOR Otista itu kelihatan lebih baik,” kata dia.

Kemudian, lanjutnya, kalau ada sampai pengungsi yang meminta sumbangan di jalan agar dilarang oleh petugas kelurahan, kecamatan maupun satpol PP karena kejadian seperti itu tidak boleh ada di Jakarta. “Terus yang berkaitan dengan parkir, seperti parkir motor dan tenda di Kampung Melayu ya tolong diaturlah, biar lebih manusiawi. Mengenai air bersih itu penting sekali jadi kalau dari PDAM, jangan sampai di dinas, semua itu harus dikeluarkan, kalau memang tidak ada tolong laporkan,” ujar dia.

Selain itu, kalau ada pengungsi yang sakit untuk segera diselesaikan dan kalau perlu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. “Terima kasih kepada lurah dan camat yang membantu masyarakat dari pagi sampai malam, dan pembagian tugasnya juga camat dan lurah juga jalan,” ujar dia.

Ia menambahkan manajemen di lapangan harus semakin baik dan bagus sehingga tidak ada lagi permasalahan logistik di lokasi pengungsian. “Saya titip jangan ada lagi urusan logistik seperti ada yang belum makan itu tanggung jawab lurah dan camat meskipun dinas sosial yang bergerak. Pernah saya cek dinas sosial belum masuk ternyata lurahnya masuk, itu bagus,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sebanyak 62.819 jiwa mengungsi dan 12 orang tewas disebabkan banjir yang menggenangi rumah mereka.

“Berdasarkan pendataan Pusdalops BPBD DKI Jakarta, dampak banjir Jakarta sejak 14/1 hingga 21/1 jumlah terdampak 34 Kecamatan, 100 Kelurahan, 444 RW, 1.227 RT, 38.672 KK, dan 134.662 jiwa,” ujar Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pengungsi sebanyak 62.819 jiwa di 253 titik. Korban jiwa 12 orang meninggal dunia, baik terdampak langsung maupun tidak langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya