SOLOPOS.COM - Pekerja dibantu alat berat menyelesaikan proses perbaikan tanggul yang amblas di banjir kanal barat, Jakarta, Selasa (21/1). Amblasnya tanggul tersebut akibat Hujan deras dengan intensitas tinggi serta pengikisan tanah yang dialiri sungai. (Alby Albahi/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO – Sepekan banjir Jakarta membuat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) diserang. Politikus senior PAN, Amien Rais menuntut Jokowi meminta maaf.

Tuntutan ini juga disampaikan Sekjen PPP Romahurmuzy. Sebagaimana ditayangkan live Metro TV dalam Prime Time pukul 18.30 WIB, menghadirkan nara sumber Maruar Sirait, Ketua DPP PDIP dan Romahurmuzy, Sekjen PPP.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber, Amien Rais seusai bertemua PD Muhammadiyah di Kota Semarang, Minggu (19/1/2014) meminta Jokowi harus minta maaf kepada warga Jakarta.

Menurutnya, permintaan maaf merupakan tindakan simpatik karena banjir kehendak Tuhan dan Jokowi sudah berusaha maksimal mengatasi  banjir.

Romahurmuzy menegaskan dia tidak akan mencabut pernyataannya terkait meminta Jokowi agar meminta maaf kepada warga Jakarta. Permintaan maaf perlu dilakukan karena Jokowi telah memberi  ekspetasi kepada warga.

“Ada pernyataan saya yang dipotong soal minta maaf ini. Saya mengatakan Jokowi harus meminta maaf kepada warga daripada membuang masalah ke kanan ke kiri mending meminta maaf,” jelasnya.

Dia mengatakan pernyataan tuntutan minta maaf itu disampaikan terkait dengan statmen Jokowi yang menyalahkan pemerintahan sebelumnya terkait banjir Jakarta.

Sementara itu terkait dengan penanganan banjir, Romahurmuzy mengatakan pengesahan APB yang terlambat mempengaruhi program penanganan banjir.

“APBD baru disahkan 30 November lalu. Kenapa itu? Sehingga pencairan APBD terlambat. Makanya, saya menyarankan Jokowi minta maaf dari pada membuang masalah ke kanan ke kiri ke belakangan. Tim buzzer Jokowi kemudian memotong pernyataan ini,” katanya seraya menegaskan tak akan mencabut pernyataannya itu.

Menanggapi hal ini, Maruar Sirait menegaskan kritik yang ditujukan ke Jokowi merupakan hal biasa.

“Setiap tinggi pohon semakin banyak angin. Apalagi dalam survei Capres Jokowi tinggi. Saya kira Jokowi bukan tipe orang yang lari dari masalah. Dia tipe pemimpin yang menghadapi masalah. Lihat saja dia menemui warga, dia berani bertemu warga dengan mengajak istrinya, memperbaiki gorong-gorong, dan menjalankan komunikasi terbuka.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya