SOLOPOS.COM - Seorang petugas menguras air banjir dengan mesin pompa yang membanjiri pemukiman tepi Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (21/4/2016). Hujan deras yang mengguyur kawasan Jabodetabek sejak malam hingga pagi hari mengakibatkan banjir di beberapa pemukiman tepi sungai di Jakarta. (JIBI/Solopos/Antara/Regina Safri)

Banjir Jakarta kembali terjadi. Ahok menyebut hal itu karena hujan bertepatan dengan laut pasang.

Solopos.com, JAKARTA — Jakarta diguyur hujan sejak dini hari pada Kamis (21/4/2016) dan menyebabkan banyaknya genangan di sejumlah titik di ruas jalan Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan munculnya genangan disebabkan lantaran hujan yang turun bertepatan dengan air laut pasang.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“Ya pasti kalau hujan, bertepatan dengan laut lagi pasang, maka Jakarta tergenang. Saya sudah ngomong berkali-kali. Makanya, kita sedang menyiapkan tanggul yang tinggi,” kata dia di Balai Kota, Kamis (21/4/2016).

Titik-titik yang yang terjadi genangan yakni antara lain di Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan; Mangga Dua, Jakarta Utara, dan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Ahok menyebutkan bahwa naiknya air laut menyebabkan mesin-mesin pompa air tak berfungsi secara maksimal yang terjadi di Jakarta Utara. “Kalau kita matikan pompa, semua kawasan Gunung Sahari meluap,” ujar dia.

Selain itu, genangan juga terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Kawasan tersebut berada di daerah aliran sungai (DAS), seperti sepanjang bantaran Kali krukut.

Menurut Ahok, kawasan tersebut belum mengalami normalisasi sungai. Guna mengatasi hal tersebut, Ahok mengatakan akan memfokuskan dengan normalisasi sungai yang ada di Jakarta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempersiapkan 1.086 saluran penghubung 13 sungai guna mengatasi banjir karena kalau air laut pasang saat hujan deras akan banjir. “Banjir disebabkan air laut yang naik semalam mulai pukul 20.00 WIB pasang tertinggi dan hujan sampai pagi. Sekarang sudah mulai surut dan Jakarta Selatan turun duluan,” kata Ahok.

Pemprov mempersiapkan lagi tanggul yang tinggi untuk mengatasi air pasang saat hujan deras karena pompa tidak maksimal dalam penggunaanya apabila air laut pasang. “Kalau air pasang kemudian pompa dipasang dan air laut masuk ke dalam pompanya mutar saja. Kalau pompa dimatikan maka di Gunung Sari air meluap,” kata Ahok.

Kawasan Jakarta Selatan dan beberapa tempat di Jakarta Timur kalau air laut pasang dan hujan besar pasti temggelam, karena daerah tersebut kawasan aliran sungar. Saat ini kawasan Krukut meluap karena belum dilakukan normalisasi sungai, katanya.

“Penanggananya adalah memindahkan orang dari aliran sungai, karena sungai Pesanggrahan itu lebarnya 60 meter jadi 15 meter, mau tidak mau saya lebarkan,” kata Ahok.

Warga yang akan dipindahkan kalau rumah susun (rusun) sudah selesai. Ahok mengatakan pada bulan Mei 2016 ada 1.000 unit di kawasan Rawa Bebek. “Rusun yang akan diberikan kepada skala prioritas utama saja,” kata Ahok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya