SOLOPOS.COM - Pasar Klewer (ilustrasi)

Pasar Klewer (ilustrasi)

SOLO—Bencana banjir di Jakarta mengganggu aktivitas transaksi dan pengiriman produk tekstil dan garmen dari sejumlah pedagang besar di Pasar Klewer.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kendati demikian, menurut salah satu pedagang tekstil dan garmen di Pasar Klewer, Muflichatin, dampak banjir Jakarta itu belum signifikan. Bahkan, penurunan omset belum terasa. Pihaknya khawatir jika dalam kurun waktu lima hari ke depan banjir di Jakarta tak kunjung surut, maka akan menimbulkan berdampak yang besar bagi para pedagang tekstil dan garmen.

Pihaknya khawatir dengan dampak banjir di Jakarta karena dia punya banyak pelanggan di Pasar Tanah Abang. “Saat ini saja sudah ada beberapa pelanggan yang meminta agar pengiriman barang ditunda dulu,” kata Muflichatin, saat ditemui solopos.com, di Pasar Klewer, Jumat (18/1/2013).

Muflichatin mengatakan sejak banjir mulai melanda Jakarta dia terus berkomunikasi dengan pelanggannya di Tanah Abang. Selain dia harus menunda pengiriman ke Tanah Abang, sampai saat ini pun dia belum menerima konfirmasi kiriman barang dari Jakarta. Biasanya, dia mengirim produk asli Solo ke Tanah Abang. Seperti, kain batik panjang, lurik, sampur dan stagen. Sementara, dari pedagang di Tanah Abang dia selalu mendapat kiriman kaus dan pakaian jadi.

“Biasanya, transaksi atau pengiriman barang bisa sepekan dua kali. Kalau pasar sedang sepi mungkin hanya sebulan sekali. Sekali pengiriman bisa mencapai satu hingga dua koli. Nah, untuk bulan ini belum ada, masih ditunda dulu,” ujar dia.

Pedagang lain di Pasar Klewer, Tuti, mengatakan sepekan ini belum ada order lagi dari pedagang di Jakarta. Padahal, kata dia, hampir setiap hari ada pedagang dari Jakarta yang memesan produk garmen dari Klewer. “Dua pekan ini nihil. Mungkin karena bencana banjir. Kalaupun mereka [pedagang] menambah stok barang, belum tentu dagangannya laku. Kecenderungannya kalau ada banjir, masyarakat juga enggan berbelanja,” ujar Tuti yang banyak mengirim produk mukena lukis.

Kendati transaksi di sektor tekstil dan garmen terganggu banjir Jakarta, pendapat berbeda disampaikan para pedagang kebutuhan pokok di Pasar Legi. Pedagang beras di Pasar Legi, Moerdjianto, mengatakan dampak banjir terhadap distribusi beras belum terasa. Selain itu, harga beras khususnya kiriman dari Cipinang masih stabil dan tidak ada kenaikan harga yang signifikan.

“Kalaupun tidak dapat kiriman beras dari Cipinang, tapi di Solo ini juga masih terima kiriman beras dari banyak daerah di Soloraya,” kata Moerdjianto, saat ditemui terpisah.

Dia mengatakan, harga beras kualitas terbaik mencapai Rp9.000 per kilogram, di tingkat distributor. “Harga ini cukup tinggi tapi bukan karena banjir. Harga naik sudah sebulan terakhir.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya