SOLOPOS.COM - Seorang petugas sedang melakukan proses evakuasi terhadap dokumen milik SMK Negeri 1 Tanjungsari. Minggu (19/6/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Banjir Gunungkidul terjadi di Tanjungsari.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Banjir Gunugkidul terjadi lantaran hujan deras yang mengguyur wilayah Gunungkidul sejak Sabtu (18/6/2016) sore. Setidaknya dua sekolah terendam air. Selain itu, hujan juga memutus akses jalan utama menuju kawasan pantai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua sekolah yang terendam banjir terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Purwosari dan SMK Negeri 1 Tanjungsari. Adapun ketinggian banjir bervariasi mulai dari 30 centimeter hingga dua meter, karena kedalaman juga bergantung dengan tinggi rendahnya lokasi.

Kepala Sekolah SMK Negeri Tanjungsari Sudiyarto mengatakan, banjir yang terjadi tidak lepas dari hujan deras yang turun sejak Sabtu sore. Berhubung lokasi sekolah yang berada di lokasi terendah, air yang berasal dari wilayah yang lebih tinggi sehingga air tertampung di sekitar sekolah. Sedangkan keberadaan luweng yang biasanya menyerap air tidak bisa menampung debit air secara keseluruhan.

Sejumlah warga melihat banjir yang terjadi di SMK Negeri Tanjungsari yang terjadi sejak Sabtu malam. foto diambil Minggu (19/6/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)
Sejumlah warga melihat banjir yang terjadi di SMK Negeri Tanjungsari yang terjadi sejak Sabtu malam. foto diambil Minggu (19/6/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)
Dua orang siswa SMK Tanjungsari menggunakan perahu karet membantu warga menyeberang dari banjir yang terjadi di sekitar SMK. Minggu (19/6/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)
Dua orang siswa SMK Tanjungsari menggunakan perahu karet membantu warga menyeberang dari banjir yang terjadi di sekitar SMK. Minggu (19/6/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

“Air mulai meninggi sejak pukul 20.00 WIB [Sabtu malam]. Makin malam kondisinya naik hingga ketinggian 1,5 meter,” kata Sudiyarto.

Dia menjelaskan, akibat terjangan banjir itu membuat sekolah yang fokus untuk pendidikan di sektor kelautan dan nautika ini menelan kerugian mencapai miliaran rupiah. Sudiyarto mencatat, kerugian tidak kurang dari Rp3 miliar. Jumlah ini muncul dari rusaknya beberapa perlengkapan sekolah mulai dari lab komputer, peralatan nautika dan teknika hingga perlengkapan yang lain.

“Ini baru perkiraan kasar, tahun lalu kita melakukan pengadaan barang dengan nilai mencapai Rp2,4 miliar dan semua itu terendam karena banjir. Jadi kalau ditotal secara keseluruhan bersama dengan peralatan yang lama, nilainya bisa mencapai Rp3 miliar,” ujarnya.

Meski mengalami kerugian yang cukup fantastis, Sudiyarto mengakui jika dampak banjir tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Para siswa yang berada di dalam asrama dapat diselamatkan seiring dengan ketinggian air yang meningkat Sabtu malam kemarin.

“Kami bersyukur, bahkan anak-anak di asrama juga ikut dalam proses evakuasi pagi ini [kemarin],” imbuhnya.

Menurut dia, banjir yang terjadi di wilayah SMK bukan yang pertama kali. Sebab sejak tahun 80-an hingga sekarang, wilayah ini sudah dilanda banjir sebanyak lima kali. Rinciannya banjir pertama terjadi pada 1982, 1996, 2002, 2006 dan di 2016.

“Jika ditilik kerugiannya, maka banjir terbesar terjadi di tahun ini,” ungkap Sudiyarto.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo menegakan, dampak dari hujan deras yang terjadi tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Dari pantauan yang dilakukannya, hujan hanya mengakibatkan banjir di dua lokai, yakni di SMK Negeri Tanjungsari dan SMK Negeri Purwosari. Sedang untuk longsor, hingga kemaring siang, ia mengaku belum mendapatkan laporan.

“Musibah lainnya masih nihil. Untuk saat ini kami fokus evakuasi dan pemantauan banjir di SMK Negeri Tanjungsari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya