SOLOPOS.COM - Kondisi SMKN 1 Rota yang terdampak banjir, Rabu (16/11/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Guru serta beberapa siswa SMK Negeri 1 Rota Bayat gotong royong membersihkan ruangan yang sempat terendam banjir, Rabu (16/11/2022). Sekolah itu menjadi langganan banjir lantaran secara geografis posisi halaman sekolah lebih rendah dibandingkan jalan dan parit.

Sebagai informasi, hujan deras mengguyur wilayah Klaten, termasuk Bayat pada Selasa (15/11/2022) membuat saluran air dan sungai meluap. Luapan air menggenangi ruas jalan yang menjadi penghubung Bayat-Cawas, Polsek Bayat, serta SMK Negeri 1 Rota Bayat, Selasa malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketinggian air di halaman SMKN 1 Rota Bayat sempat mencapai lebih dari 1 meter dan ketinggian air di dalam ruangan sekitar 75 sentimeter. Air mulai surut sejak Rabu pagi.

Namun, beberapa lokasi halaman sekolah itu masih tergenang air. Guru serta sejumlah siswa membersihkan ruangan sekolah setempat yang sempat terendam banjir, Rabu pagi.

Kepala SMKN 1 Rota Bayat, Sriyanta, mengatakan dampak kerusakan akibat banjir Selasa malam masih dalam pendataan. Dia menjelaskan sebelumnya sudah dilakukan upaya antisipasi dengan menyimpan barang serta arsip penting di lokasi yang lebih tinggi.

Baca Juga: 2 Sekolah di Krakitan Klaten Kebanjiran, 164 Siswa Terpaksa Belajar di Rumah

“Karena sudah langganan, sudah ada antisipasi. Seperti peralatan elektronik di tempatkan di lokasi yang lebih tinggi. Lantaran derasnya tekanan air [banjir Selasa malam], ada yang ambruk. Kegiatan belajar mengajar sementara off dulu karena semua lokasi tergenang. Mudah-mudahan segera surut dan besok sudah masuk. Saat ini siswa belajar dulu dari rumah. Jumlah total siswa ada 1.150 orang,” kata Sriyanta saat ditemui di SMKN 1 Rota Bayat, Rabu.

Sriyanta membenarkan SMKN 1 Rota Bayat menjadi langganan banjir. Kondisi itu lantaran posisi sekolah yang lebih rendah dibandingkan jalan serta parit. Selain itu, sekolah berdekatan dengan alur sungai.

“Kalau airnya murni dari hujan, sebenarnya bisa diantisipasi karena ada tampungan kolah yang agak luas, tinggal mengatur drainasi. Kalau kondisi air di parit dan sungai sudah meluap, air akan masuk ke sekolahan karena secara geografis posisi sekolah di lokasi terendah,” kata dia.

Disinggung upaya antisipasi selanjutnya, Sriyanta mengatakan pengecekan kondisi parit serta sungai secara rutin dilakukan. Hal itu dimaksudkan guna mencegah air dari parit dan sungai meluap.

Baca Juga: Lokasi Banjir di Krakitan Klaten Mendadak Diserbu Pemancing

Kepala Cabang Dinas Pendidikan V Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Sadimin, mengatakan pengerukan sedimentasi saluran air menjadi salah satu cara agar tak terjadi luapan air dari parit maupun sungai hingga masuk ke sekolah. Pasalnya, secara geografis posisi SMKN 1 Rota Bayat lebih rendah dari jalan dan parit.

“Pengerukan sedimentasi secara rutin dilakukan supaya saluran tidak dangkal. Untuk kerusakan-kerusakan sudah kami minta diinventarisasi dan dilaporkan agar dilakukan tindak lanjut,” kata Sadimin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya