SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bojonegoro–Banjir luapan Bengawan Solo di daerah hilir Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (1/4), diberlakukan siaga II dengan ketinggian air pada papan duga mencapai 14,17 meter pada pukul 08.00 WIB.

“Akibat banjir kiriman dari daerah hulu, Jawa Tengah dan Bengawan Madiun, puncaknya kami perkirakan sore hari ini sepanjang tidak ada tambahan air hujan di sepanjang Bengawan Solo,” kata Humas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo, Hariyono.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan, banjir kiriman dari daerah hulu, Jawa Tengah dan Bengawan Madiun, sudah mencapai puncaknya. Ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, sudah mulai turun menjadi 27,68 meter pukul 09.00 WIB.

Sebelum itu, ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko tertinggi 28,13 meter pada hari Rabu (31/3) pukul 21.00 WIB.

“Dengan turunnya air Bengawan Solo di Karangnongko, banjir kiriman dari daerah hulu, Jawa Tengah dan Bengawan Madiun, sudah optimal,” katanya menjelaskan.

Namun, menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, masih akan terus merambat naik dan diperkirakan puncaknya berkisar pukul 15.00 WIB hari ini. Ini setelah melihat puncak ketinggian banjir di Karanongko yang sudah berangsur-angsur surut.

Di sejumlah kecamatan di Bojonegoro, mulai Kecamatan Trucuk, Kalitidu, Dander, Kota, Balen dan Kanor, luapan banjir Bengawan Solo tersebut, mulai meredam ratusan hektare areal tanaman padi dan pemukiman warga dengan ketinggian air berkisar 0,50 meter.

“Sepanjang tidak ada tambahan hujan di sepanjang Bengawan Solo di hulu Jawa Tengah dan hilir Jawa Timur, keadaan banjir cukup terkendali,” ucapnya menambahkan.

Haryono mengemukakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan yang terjadi di sepanjang Pulau Jawa di bawah normal. Dengan adanya prakiraan itu, kemungkinan banjir yang terjadi di sepanjang daerah Bengawan Solo tidak besar.

“Hanya saja, kalau curah hujan di bawah normal terjadi dalam waktu bersamaan, banjirnya, ya tetap saja besar,” ujarnya mengambarkan.

Sementara itu, Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono di hadapan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menginstruksikan, kewaspadaan menghadapi banjir Bengawan Solo ditingkatkan. Sebab, sejak sehari terakhir ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro terus merambat naik.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya