SOLOPOS.COM - Polisi berbasah-basah menjaga lokasi banjir di Demak. (Okezone.com-Taufik Budi)

Banjir di Demak membuat rumah yang ditinggalkan penghuninya mengungsi rawan penjarahan.

Semarangpos.com, DEMAK — Polres Demak menerjunkan sejumlah polisi ke lokasi bencana alam banjir yang melanda kabupaten setempat guna mengantisipasi penjarahan. Meskipun banjir sudah mulai surut, nyatanya ribuan rumah warga masih tergenang air cukup tinggi sehingga dibiarkan kosong karena penghuninya mengungsi ke lokasi aman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati tak separah sebelumnya, Kabag Ops Polres Demak, Kompol Sutomo yang dikutip laman aneka berita Okezone, Sabtu (18/2/2017), mengakui permukiman di sejumlah desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) masih tinggi. Sejumlah ruas jalan bahkan masih tergenang air dengan kedalaman 80 cm.

“Hasil pantauan kami, banjir masih menggenang di Kecamatan Sayung, dengan ketinggian air bervariasi. Jalan-jalan kampung masih terendam banjir hingga setinggi 80 cm, sedangkan rumah warga sekitar 50 cm,” ujar

Menurutnya, banjir paling parah terjadi di Desa Sayung, Kalisari dan Prampelan. Ribuan rumah masih terendam, sehingga aktivitas warga belum berjalan normal. Sementara di Desa Dombo dan Karangasem, banjir mulai surut dan meninggalkan material sampah di berbagai titik.

“Untuk memperlancar arus sungai yang mengalir dari Desa Waru, di Desa Prampelan dilakukan normalisasi sungai yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana dengan mengunakan alat berat. Untuk debit Sungai Dombo-Sayung sudah berkurang mendekati normal,” ujarnya.

Karena banyaknya rumah yang ditinggal penghuninya mengungsi, Polres Demak bersiaga di wilayah itu selama 24 jam sehari. “Kami bersiaga penuh di lokasi bencana, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai warga sudah menderita akibat banjir, malah terjadi kasus pencurian,” kata Kompol Sutomo yang dikenal juga sebagai mantan Kasubag Humas Polres Demak itu.

Menurut dia, polisi secara bergiliran melakukan patroli di daerah-daerah rawan. Selain menjamin keamanan warga, polisi juga turut memberikan bantuan evakuasi atau penyaluran makanan kepada warga di lokasi bencana.

“Polisi memberi pendampingan agar warga yang menjadi korban banjir tidak merasa sendirian. Kami ingin dekat dengan warga, termasuk menerjunkan anggota polwan untuk membantu memasak di dapur umum. Setidaknya bisa meringankan beban warga yang menjadi korban banjir,” terangnya.

Menurutnya, situasi di lokasi sejumlah desa di Kecamatan Sayung yang dilanda bencana banjir masih aman. Bantuan dari pemerintah maupun swasta mengalir melalui beberapa posko di Kabupaten Demak. “Semoga banjirnya segera surut, karena debit air Sungai Dombo yang kemarin meluap juga sudah mulai berkurang,” tandasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya