SOLOPOS.COM - Suharno yang berniat menjual ginjal demi membangun tanggul penahan rob di Sayung, Demak, Jateng. (Okezone.com)

Banjir di Demak yang kerap mendera wilayah Sayung, Demak memicu salah satu warganya berniat menjual ginjal untuk membangun tanggul penahan rob.

Semarangpos.com, SEMARANG – Suharno, 38, warga Desa Sriwukan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) mencuatkan kisah unik dengan berniat menjual ginjalnya untuk membangun tanggul penahan limpasan air laut atau yang disebut rob demi mengatasi malah banjir yang kerap mendera wilayah Sayung, Demak. Namun, niat pria itu justru mendapatkan cercaan dari warganet di media sosial.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di grup Facebook Warga Demak, netizen malah menilai Suharno telah melontarkan pernyataan konyol. Berbagai macam cercaan lantas ramai dilayangkan setelah kabar mengenai Suharono yang ingin menjual ginjal demi mengatasi masalah banjir itu mencuat di grup Facebook Warga Demak. “Intine wi konyol nak memang anda mau menyampaikan aspirasi anda, datang aja ke pendopo kabupaten dengan membawa tulisan yang anda posting itu,” tulis pengguna akun Facebook Eka Budi.

Ekspedisi Mudik 2024

“Jangan sok jadi pahlawan bro dan pada akhirnya merugikan diri sendiri,” timpal pengguna akun Facebook Supriyadi Addimakiiy.

“Paling yo cuma sensasi tok,” ungkap pengguna akun Facebook Kaka Riska Zulianto.

Padahal, Suharno menyatakan tekadnya menjual ginjal demi mengatasi masalah banjir di Sayung, Demak sudah bulat. Pria yang kini ramai dibicarakan karena kisah uniknya itu bahkan berharap ada yang segera mendatanginya untuk membeli ginjal miliknya

“Saya serius. Jika ada warga atau siapa saja yang membutuhkan ginjal bisa menghubungi saya di rumah. Waktu saya lebih banyak di rumah karena mengurusi tambak dan kadang ada pemancing ke sini. Jadi gampang lah untuk mencari saya,” ungkapnya kepada Okezone.com, Rabu (13/12/2017).

Suharno mengaku niatnya menjual ginjal demi mengatasi banjir di Demak itu disebabkan dirinya yang sudah lelah menunggu tindakan pemerintah. “Kondisi seperti ini sudah puluhan tahun terjadi. Tapi kelihatanya pemerintah tutup mata, tidak segera diperbaiki, tidak diatasi bencana seperti ini. Dulu pernah Ganjar Pranowo datang ke sini tapi nyatanya tidak ada perubahan. Tanggul jalan tetap rusak, yang lain [jalan] dibeton, di sini tidak sama sekali,” ujar Suharno.

Berbeda dengan netizen, warga sekitar tempat tinggal Suharno mengapresiasi tindakan tersebut. Pasalnya, mereka mengaku sudah putus asa dan menganggap pemerintah menutup mata atas kerusakan lingkungan dan masalah banjir di pesisir Demak. “Saya dukung sekali niat Mas Suharno ini. Meski bukan orang kaya tapi niatannya mulia, ingin membangun kampung,” ujar Nasirin saat memancing ikan. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya