SOLOPOS.COM - Warga berjaga saat air menggenangi wilayah Perumahan Bhayangkara, Plumbungan, Karangmalang, Sragen, Jumat (12/2/2021) malam. (Istimewa/dok. Kelurahan Plumbungan)

Solopos.com, SRAGEN — Bencana banjir dan tanah longsor terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur di wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (12/2/2021) malam hingga Sabtu (13/2/2021) dinihari.

Banjir terjadi di wilayah tiga kecamatan di Sragen, yakni Kecamatan Karangmalang, Kalijambe, dan Miri dengan 59 rumah yang terdampak. Sementara tanah longsor sempat menutup Jalan Girimargo-Brojol, Miri.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen Sugeng Priyono saat dihubungi Solopos.com, Sabtu pagi, menyampaikan tim satuan tugas (satgas) BPBD Sragen tidak tidur semalaman lantaran memantau perkembangan bencana alam di sejumlah kecamatan.

Baca juga: Pengurungan Putri dan Adik Raja Solo: Beda Versi GKR Timoer dan Kubu PB XIII

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan kejadian banjir itu dilaporkan pada Jumat malam dan baru terkondisi pada Sabtu pukul 04.30 WIB. Dalam melakukan assessment kebencanaan, kata dia, Satgas BPBD bersama sukarelawan SAR berkoordinasi dengan camat setempat dan aparatur kecamatan setempat serta mendatangi lokasi.

“Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sragen mulai pukul 14.00 WIB. Hujan dengan durasi lama itu mengakibatkan genangan air di sejumlah wilayah. Di wilayah Kelurahan Plumbungan, Karangmalang, ada 33 rumah yang terdampak banjir dengan ketinggian air 65 cm. Banjir di perumahan itu disebabkan drainase tak mampu menampung air hujan. Ada ratusan jiwa yang menguni lingkungan perumahan itu,” ujar Sugeng.

Sugeng mengatakan air di wilayah Plumbungan itu mulai surut pada pukul 23.30 WIB. Selain di Karangmalang, Sugeng mengatakan banjir juga terjadi di wilayah Dukuh Bapang RT 004, Desa Bukuran, Kalijambe, dengan ketinggian air 50-60 cm.

Sungai Cemoro Meluap

Genangan air itu terjadi, kata dia, karena curah hujan tinggi hingga menyebabkan Sungai Cemoro meluap. “Ada enam rumah dan permukiman warga yang terdampak banjir. Air mulai surut pukul 01.00 WIB,” katanya.

Sugeng melanjutkan banjir juga terjadi di Desa Sunggingan dan Jeruk, Kecamatan Miri, Sragen, dengan ketinggian 50-100 cm. Genangan air tersebut disebabkan karena luapan sungai yang menuju ke bendungan.

Baca juga: Human Righ Watch: Rencana Junta Militer Myanmar Mengerikan!

Dia menyebut ada 20 rumah yang terdampak banjir di dua desa itu dan persawahan terendam seluas 1,5 hektare.

“Selain banjir ada laporan tanah longsor juga di wilayah Desa Girimargo, Miri, Sragen. Hujan deras di wilayah Girimargo terjadi mulai pukul 17.00 WIB dengan intensitas tinggi. Hujan tersebut mengakibatkan tebing setinggi 10 meter dan selebar 10 meter longsor. Longsoran tanah itu diikuti rumpun bambu sehingga akses jalan utama Desa Girimargo ke Brojol tertutup,” ujarnya.

Sugeng menjelaskan akses jalan yang tertutup itu sudah bisa dilewati pada pukul 22.30 WIB.

Baca juga: Perumahan Bhayangkara Sragen Kebanjiran, 20-An Rumah Tergenang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya