SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Banjir Boyolali, Kali Butak yang bermuara di Kali Pepe dinilai menjadi penyebab banjir di sejumlah wilayah di Kecamatan Ngemplak.

Solopos.com, BOYOLALI–Masyarakat Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, meminta pemerintah menormalisasi Kali Butak untuk menghindari bencana banjir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sungai yang melintasi kawasan Ngargorejo itu mendapat kiriman air dari Sungai Watu Leter di Sambi dan bermuara di Kali Pepe. Setiap tahun, Kali Butak menjadi penyebab bencana banjir di Ngargorejo bahkan di wilayah Ngemplak. Tahun lalu, ratusan rumah di Kecamatan Ngemplak seperti Ngargorejo, Kismoyoso, dan Dibal terendam banjir.

Ekspedisi Mudik 2024

Wilayah Ngemplak yang juga berdekatan dengan Waduk Cengklik juga ditetapkan sebagai wilayah rawan bencana banjir. Kades Ngargorejo, Hartono, menjelaskan warga Desa Ngargorejo saat ini mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir. “Banjir di Ngargorejo itu sudah langganan setiap tahun. Satu-satunya cara untuk mengantisipasi banjir adalah normalisasi Kali Butak. Sungai itu mestinya dikeruk,” kata Hartono, kepada Solopos.com, Selasa (16/2/2016).

Sayangnya, usulan pengerukan Kali Butak hingga saat ini belum direspons apalagi diperkirakan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. “Sumber banjir itu hanya dari Kali Butak. Selama sungai itu belum dikeruk, ya siap-siap banjir lagi.” Menurut dia, jika Kali Butak dikeruk minimal sedalam lima meter, bisa signifikan mengurangi dampak banjir di wilayah Ngemplak.

“Mumpung ini ada proyek tol, pasti butuh tanah untuk perataan. Selain itu juga mumpung intensitas hujannya belum tiap hari. Memang butuh dana yang banyak, tapi itu satu-satu solusi agar Ngemplak tidak banjir seperti tahun-tahun lalu,” kata dia.

Menurut dia, upaya warga seperti memperbaiki drainase dan selokan air tidak akan signifikan mengurangi risiko banjir jika sungai yang mendapat tumpahan air dari wilayah pegunungan itu tidak dikeruk. “Sungai itu muaranya ke Kali Pepe yang menyebabkan banjir Bengawan Solo. Mata airnya dari Merbabu atau Merapi, kalau hujan deras air sungai pasti meluap.”

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Purwanto, meminta warga di wilayah rawan banjir rutin memeriksa saluran air dan sistem drainase saat hujan deras. Berdasarkan pemetaan BPBD, kawasan rawan banjir di Boyolali ada di wilayah Ngemplak, Sawit, Banyudono, dan Sambi.

Seperti pada Senin (15/2/2016), di pertigaan Bangak dan Gabahan RT 001/RW 004, Desa Bangak, Banyudono terjadi hujan dan angin kencang yang mengakibatkan saluran air meluap setinggi 30 sentimeter. “BPBD Boyolali telah melakukan assessment ke lokasi bencana,” kata Purwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya