SOLOPOS.COM - Rumah warga Dukuh Guyuban, Desa Sarimulyo, Kecamatan Kemusu, Boyolali, terendam banjir, Kamis (2/2/2017) siang. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Banjir Boyolali, masih ada sekitar 30 keluarga di Kemusu yang bertahan di pengungsian.

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mencatat sedikitnya ada 30 keluarga korban banjir luapan Sungai Serang dan Waduk Kedung Ombo (WKO) di Kemusu yang hingga Selasa (7/2/2017) masih mengungsi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagian warga korban banjir itu tak mau mengungsi jauh-jauh dari tempat tinggal mereka yang terendam. Di wilayah Guyuban RT 007/RW 002, Desa Sarimulyo, misalnya, warga korban banjir mengungsi di tempat pengungsian yang justru tidak bisa diakses lewat darat.

“Pengungsian di Guyuban Sarimulyo itu malah tidak bisa diakses pakai armada darat. Untuk menjangkau pengungsian, tetap harus pakai perahu,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa.

Pada Senin (6/2/2017) malam, BPBD kembali meninjau lokasi banjir di Dusun Mlangi, Desa Genengsari. Genangan air sudah mulai surut. “Kalau awal banjir itu kedalaman bisa mencapai 50 sentimeter, tadi malam sudah surut, paling hanya sampai mata kaki,” ujar dia.

Kendati demikian, bukan berarti ancaman banjir di wilayah Kemusu sudah berlalu. BPBD tetap siaga banjir di Kemusu hingga akhir Maret. Apalagi ada beberapa lokasi yang jarak pemukiman dengan sumber genangan sangat dekat, hanya 30 sentimeter. (Baca: 50-An Rumah di Kemusu Masih Tergenang)

“Pengalaman banjir tahun-tahun sebelumnya, butuh waktu cukup lama agar luapan air WKO dan Sungai Serang itu benar-benar surut.”

BPBD terus menambah pasokan logistik bagi korban banjir melalui kepala desa masing-masing, terutama jika bantuan itu ditujukan bagi korban banjir di sabuk hijau WKO. Selain BPBD, sejumlah kelompok sukarelawan termasuk PMI Boyolali juga terus mengalirkan bantuan kepada korban banjir Kemusu.

Sementara itu, Humas PMI Boyolali, Aziz Nugroho, menjelaskan PMI bersama BPBD Boyolali telah melakukan assessment terkait bencana banjir Kemusu sejak hari pertama, Kamis (2/2/2017) lalu. PMI mencatat empat keluarga di Sarimulyo dan 22 keluarga di Genengsari rumahnya tergenang air.

Sebagian warga masih mengungsi ke tempat yang aman yakni di Perpustakaan Desa Genengsari. “Namun, masih ada juga warga yang bertahan di lokasi, terutama warga Desa Sarimulyo yang enggan dievakuasi,” ujar Aziz.

Di desa ini, Aziz juga mengungkapkan warga mengungsi di lokasi yang tidak dapat ditembus armada darat dan untuk menjangkau pengungsian harus tetap menggunakan perahu. PMI juga merekomendasikan bantuan bagi korban banjir berupa family kit dan hygiene kit diperbanyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya