SOLOPOS.COM - Ilustrasi hilir Bengawan Solo di Bojonegoro (JIBI/Solopos/Antara/Aguk Sudarmojo)

Banjir Bojonegoro diprediksi UPT Bengawan Solo bakal terjadi Januari 2016.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan di Bojonegoro memprediksi banjir luapan Sungai Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur bisa terjadi Januari 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Prediksi banjir luapan Bengawan Solo akan terjadi Januari bisa saja tidak tepat, sebab faktor adanya perubahan alam,” kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Rabu (18/11/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, menurut dia, kalau melihat kondisi curah hujan yang terjadi sekarang ini masih jarang, yang kemungkinan masih berlanjut Desember, maka kemungkinan hujan dengan intensitas tinggi terjadi Januari. “Kemungkinan Bengawan Solo masih kering belum meluap selama Desember,” ucapnya menegaskan.

Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo Hirnowo, dalam rapat koordinasi dengan instansi terkait, menjelaskan banjir Bengawan Solo di Bojonegoro akan besar kalau memperoleh pasokan air dari hulu, Jawa Tengah dan Kali Madiun. Ia menyebutkan pasokan air banjir di Bojonegoro karena memperoleh pasokan air dari Wonogiri, Solo, Sragen, dan juga Kali Madiun di Madiun.

“Kalau air Bengawan Solo hanya dari hulu, Jawa Tengah atau dari Kali Madiun saja, maka banjir tidak terlalu besar,” paparnya.

Oleh karena itu, ia meminta berbagai instansi terkait melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman datangnya banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang. “Kami juga meminta bapak-bapak anggota TNI ikut membantu, kalau sewaktu-waktu terjadi banjir di Bojonegoro,” tandasnya.

Tebing Kritis
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan berbagai kebutuhan dalam menghadapi ancaman banjir, antara lain dengan menyediakan bahan penangkal banjir seperti karung plastik, bronjong, batu, bahkan juga alat penjernih air. Namun, menurut dia, bahan banjiran yang tersedia tidak bisa dimanfaatkan untuk stok di desa, tapi hanya bisa dimanfaatkan apabila ada kejadian banjir.

“Dua mesin penjernih air yang kami miliki juga tidak terlalu besar, hanya mampu mengolah sekitar 5 liter per detik,” ucapnya.

Sesuai pemetaan yang dilakukan UPT Bengawan Solo di Bojonegoro, lokasi tanggul dan tebing yang kritis adalah tanggul kanan Kali Ganggang di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, mengalami longsor puluhan meter. Selain itu, juga tebing kanan Bengawan Solo di Desa Kabalan, dan Kanor, Kecamatan Kanor, longsor mendekati tanggul negara.

“Kritisnya tanggul Kali Ganggang dan tebing Bengawan Solo itu, rawan menimbulkan luapan banjir, kalau sampai tanggul jebol,” imbuh Mucharom, menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya