SOLOPOS.COM - Petani di Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, memanen paksa tanaman padi mereka yang terendam air banjir Bengawan Solo. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Banjir Bojonegoro yang dipicu luapan air Bengawan Solo ditaksir BPBD Bojonegoro menimbulkan kerugian hingga Rp837 juta.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menaksir kerugian akibat banjir bandang Bengawan Solo yang melanda 47 desa di 13 kecamatan Kabupaten Bojonegoro, dalam empat hari terakhir, mencapai Rp837 juta.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kerugian terbesar karena adanya tanaman padi seluas 1.371 hektare, yang siap panen terendam air banjir,” kata Sekretaris BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia di Bojonegoro, Kamis (11/2/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, lanjut dia, kerugian lainnya yang cukup besar, antara lain, adanya sejumlah rumah roboh, rusak berat, sedang dan ringan, di Kecamatan Temayang, Kedewan dan Kasiman, karena banjir bandang Bengawan Solo di Bojonegoro. “Meluapnya Bengawan Solo tidak mengakibatkan rumah roboh, atau rusak,” jelasnya.

Dari data yang dihimpun BPBD Bojonegoro bahwa banjir luapan Bengawan Solo di wilayah hilir sungai itu melanda 40 desa yang tersebar di 10 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kalitidu, Trucuk, Dander, Malo, Kota, Balen, Kanor dan Baureno. Banjir merendam 1.361 ha tanaman padi, 175 ha palawija, dan menyengsarakan 479 keluarga.

Banjir bandang Bengawan Solo di Bojonegoro melanda tujuh desa di Kecamatan Malo, Kedewan dan Temayang, yang juga merusak tanaman padi seluas 10 hektare, sejumlah rumah roboh, juga rusak berat, sedang dan ringan.

Korban Disantuni
Ditanya langkah pemerintah kabupaten (pemkab), Nadif Ulfia mengatakan bagi rumah warga yang roboh, dan rusak akibat banjir, akan memperoleh santunan. “Besarnya santunan untuk rumah roboh Rp5 juta per KK. Kalau masalah penanganan petani yang mengalami kerugian akibat banjir tanyakan langsung ke dinas pertanian,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, yang dihubungi melalui teleponnya lima kali, dalam hari yang berbeda, tidak diangkat, meskipun terdengar nada panggil.

Kepala Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Bojonegoro Khoiruddin, menjelaskan banjir luapan Bengawan Solo, yang merendam tanaman padi sekitar 25 ha di desanya, sekarang ini, sudah mulai surut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya