SOLOPOS.COM - Ilustrasi hilir Bengawan Solo di Bojonegoro (JIBI/Solopos/Antara/Aguk Sudarmojo)

Banjir Bojonegoro yang disebabkan meluapnya Bengawan Solo sudah merendam seratusan hektare padi dan berpotensi meluas.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Seratusan hektare tanaman padi di Desa Cangaan dan Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), terendam air banjir luapan Bengawan Solo yang melanda di wilayah setempat sejak sehari lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Kanor, Bojonegoro Subiyono, mengatakan tanaman padi yang terendam air luapan Bengawan Solo di Desa Cangaan mencapai 56 ha dan di Desa Tambahrejo seluas 60 ha. Padi itu rata-rata berusia 60 hari.

Di kedua desa itu, lanjutnya, juga ada tanaman jagung yang terendam air banjir luapan Bengawan Solo seluas 45 hektare. “Kalau air banjir Bengawan Solo segera surut, maka tanaman padi bisa selamat. Tapi, sekarang ketinggian air masih terus naik, meskipun di daerah hulu surut,” katanya, Jumat (26/2/2016).

Sekarang ini, lanjut dia, ratusan warga Desa Piyak, di Kecamatan Kanor dan jajaran forum pimpinan kecamatan melakukan kerja bakti mengamankan tanggul Kali Mengkuris yang longsor sepanjang 5 m. Menurut dia, longsornya tanggul Kali Mengkuris, mengancam tanaman padi di Desa Piyak, seluas 50 ha dengan usia 25 hari.

“Air Kali Mengkuris tidak bisa masuk ke Bengawan Solo, disebabkan banjir, sehingga kalau luapan Bengawan Solo terus meninggi, maka air Kali Mengkuris, akan meluber ke persawahan,” tandasnya.

Pengamanan tanggul, menurut dia, dilakukan dengan menutup tanggul longsor dengan karung yang diisi tanah dan pasir. “Kami menyiapkan 500 karung untuk mengamankan tanggul Kali Mengkuris, yang longsor,” ucapnya.

Lima Rumah Terendam
Kepala Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Khoirudin, menambahkan di desanya genangan air banjir luapan Bengawan Solo, mulai merendam persawahan, pemukiman warga dan jalan desa, dengan ketinggian berkisar 0.50-1 meter. Tapi, lanjut dia, persawahan di desa setempat yang terendam air banjir tidak ada tanaman padinya, karena sudah dipanen petani.

“Ada lima rumah di desa kami yang terendam air banjir dengan ketinggian berkisar 30-50 centimeter. Warga penghuni rumah tidak mengungsi,” jelas dia.

Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Jayadi, menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, sudah di bawah siaga banjir. Begitu pula, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, juga berangsur-angsur surut, tapi masih siaga II, dengan ketinggian 14,05 m, Jumat pukul 06.00 WIB. “Air di hilir, Jawa Timur, akan terus surut,” ujarnya menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya