SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir di Bojonegoro. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Banjir Bojonegoro yang dipicu meluapnya Kali Pancal membuat lima rumah warga roboh.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Lima rumah milik Lamitik, Gito, Kasman, Warji, dan Hery Subagyo di Desa Sugihan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), roboh diterjang banjir bandang yang memicu meluapnya Kali Pacal, Selasa (9/2/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Temayang Mokhalisin Andi irawan menjelaskan arus banjir bandang yang melanda permukiman warga Desa Sugihan itu dalamnya berkisar 0,5 m-1 m. Banjir bandang yang melanda desa sekitar pukul 15.30 WIB itu, lanjut dia, terjadi setelah hujan deras di wilayah selatannya, wilayah Kecamatan Gondang.

“Arus air banjir bandang sangat deras, sehingga ada lima rumah warga yang roboh,” jelas dia.

Warga penghuni kelima rumah yang roboh itu kini ditampung di rumah warga lainnya yang rumahnya tidak terkena banjir bandang. Warga lainnya, menurut dia, sekarang ini masih bekerja bakti, untuk membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah.

“Warga tidak ada yang mengungsi, sebab air banjir yang masuk rumahnya sudah surut. Tapi, sekarang warga masih membersihkan lumpur di rumahnya masing-masing,” tandasnya.

Banjir bandang, lanjut dia, juga melanda jalur jalan Bojonegoro-Nganjuk yang melintasi Desa Sugihan dengan panjang ratusan meter. Akibatnya, jalan di daerah setempat sempat macet dua jam karena tertutup lumpur dan sampah kayu. “Sekarang sudah bisa dilalui kendaraan, karena banjir sudah surut, tapi jalannya merayap,” katanya.

Di Desa Sugihan, lanjut dia, juga terdapat tanaman padi seluas 12 ha yang diterjang banjir bandang.

Hutan Gundul
Guna menanggulangi dampak banjir Bojonegoro itu, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan dibantu personel Kodim 0813, Polres Bojonegoro, dan berbagai pihak lainnya akan bekerja bakti membersihkan lumpur yang menutup jalan dan rumah warga.

“Tim reaksi cepat (TRC) BPBD sekarang meluncur ke lokasi banjir bandang untuk melakukan penanganan darurat,” ungkap Asisten III Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bojonegoro Yayan Rohman.

Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, menjelaskan faktor utama banjir bandang yang melanda Desa Sugihan yaitu rusaknya hutan di daerah selatannya. “Banjir bandang yang melanda di Desa Sugihan, bisa berlangsung beberapa kali setiap musim hujan, sebab hutannya sudah gundul,” ucapnya, menegaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya