SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir Blitar (JIBI/Solopos/Antara/Asmaul Chusna)

Banjir Blitar menggenangi ratusan rumah warga dan sawah sekitarnya.

Madiunpos.com, BLITAR — Ratusan rumah warga di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur terendam banjir yang dipicu meluapnya sungai di daerah tersebut. Pemerintah Kabupaten Blitar kini mencoba mendata kerugian yang dipicu banjir bandang yang menerjang permukiman serta persawahan itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Blitar Puguh Imam Susanto saat dimintai konfirmasi Kantor Berita Antara terkait awal mula bencana alam itu, Senin malam, mengungkapkan informasi yang ia terima air mulai naik sekitar pukul 20.00 WIB. “Banjir itu terjadi karena air hujan yang melimpah,” katanya.

Ia mengatakan, Kecamatan Sutojayan terletak di daerah yang bentang alamnya agak cekung. Setiap kali terjadi hujan dengan intensitas tinggi, daerah tersebut selalu banjir. Mayoritas warga yang terendam banjir itu lokasi rumahnya dekat dengan aliran sungai. Tanggul sungai tidak dapat menampung derasnya air hujan, sehingga jebol dan merendam rumah warga.

Banjir tersebut merendam sejumlah desa di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, di antaranya Desa Kedung Bunder, sebagian Desa Sutojayan, dan sebagian Desa Bacem. Selain merendam areal persawahan dan ratusan rumah warga, banjir juga merendam areal jalan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, ketinggian air bah yang menggenangi rumah warga kini tinggal 30 cm. Sebelumnya, pada Senin malam, kedalaman air yang menggenangi permukiman itu mencapai satu meter. Bahkan, karena air yang semakin tinggi, warga sudah mengungsi sejak malam.

Tim Pendata
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar Palal Ali Santoso, Selasa (19/1/2016), mengemukakan pemda sudah menurunkan tim untuk pendataan. Petugas mendata rumah warga yang menjadi korban musibah banjir.

“Rumah ada kurang lebih 80 yang terendam banjir dan sampai saat ini masih ada 28 warga yang mengungsi,” katanya kepada wartawan, di Blitar.

Selain rumah warga yang terendam banjir, air juga merendam persawahan milik warga. Informasi sementara yang masuk, ada sekitar 25 hektare sawah warga yang tergenang banjir. Rata-rata, sawah itu ditanami padi dan tanamannya masih baru. Namun, untuk kerusakannya, sampai saat ini masih dilakukan penghitungan.

Saat ini, pemerintah juga masih melakukan pendataan warga yang mengungsi tersebut. Selain itu, petugas juga terus menyisir rumah warga, dan mengevakuasi pemilik rumah.

Beberapa warga masih enggan untuk pindah dengan alasan nyaman tinggal di dalam rumah. Namun, petugas dan warga dengan paksa mengevakuasi, terutama warga yang sudah tua dan ditempatkan di tempat pengungsian dengan warga lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya