SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan terjebak banjir di kawasan Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10/2016). Curah hujan yang tinggi dan buruknya drainase menyebabkan kawasan tersebut terendam banjir. (JIBI/Solopos/Antara/Agus Bebeng)

Banjir Bandung menewaskan 1 orang, merendam 180 rumah, dan satu sekolah.

Solopos.com, BANDUNG — Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung melansir satu orang meninggal dunia dalam musibah banjir yang menyergap Kota Bandung, Senin (24/10/2016) siang. Semetara itu, 180 rumah dan satu sekolah terendam dalam bencana ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Humas Basarnas Bandung Joshua Banjarnahor mengatakan banjir di Kota Bandung menyergap sedikitnya 5 titik, yakni di Jl. Dr Djundjunan (Pasteur), Sukajadi, Pagarsih, Sukagalih, dan aliran Sungai Citepus. “Penyebabnya hujan deras sekitar pukul 12.00 siang,” katanya.

Menurutnya dari temuan lapangan, korban meninggal dunia bernama Ade Sudrajat warga Hegarmanah, Kota Bandung tewas karena terseret arus yang sangat besar di daerah Sukajadi. “Korban meninggal dunia berniat menolong korban lain, tetapi si penolong terbawa arus banjir. Korban ditemukan di lokasi kejadian,” tuturnya.

Joshua memastikan sampai dengan Senin sore ini, banjir di titik tersebut sudah berangsur surut, tapi situasi di lapangan masih hujan. “Kantor SAR Bandung memberangkatkan 2 tim ke lokasi musibah di daerah Pagarasih, yang sungai Citepus masih deras mengakibatkan air ke jalan raya menyebabkan macet, tapi sekarang sudah berangsur surut,” paparnya.

Banjir di Kota Bandung ini juga menyebabkan sekolah menengah atas (SMA) Negeri 9 Bandung, Jl. Suparmin, Kelurahan Padjajaran, Kota Bandung, terendam. “Banjir merendam berbagai fasilitas sekolah, seperti ruang perpustakaan, kantin, masjid, ruang multimedia, ruang BK, ruang guru, ruang data, ruang wakepsek, ruang komputer, ruang kelas 11, komputer 10 unit, speaker, sound system, satu unit mobil, dan 20 motor,” ujar Kasubag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Reny Marthaliana, Senin (24/10/2016).

Selain itu, banjir juga merendam 180 rumah warga. Terdiri dari 80 rumah di wilayah RW 7, Kelurahan Padjajaran, 70 rumah di wilayah RW 5, dan 30 rumah di RW 6 masih di Kelurahan Padjajaran juga terendam banjir. “Untuk kerugian belum dapat diperkirakan,” tandas Reny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya