Semarang
Jumat, 17 Januari 2020 - 01:20 WIB

Banjir Bandang Landa Pati, Polisi Sibuk Amankan Jalur Pantura

Newswire  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi mengatur arus lalu lintas yang teradang banjir bandang di Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (16/1/2020). (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, PATI — Banjir bandang, Kamis (16/1/2020), menggenangi jalur jalan pantai utara (pantura) Pulau Jawa yang melintasi Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Arus lalu lintas di 9 km jalur jalan itu pun tersendat

Banjir bandang mengakibatkan kendaraan yang melintas harus dengan kecepatan rendah. Antrean kendaraan hingga 2 km dari arah Kudus maupun Surabaya terlihat di sepanjang jalur jalan Pati-Kudus karena jalan tergenang air.

Advertisement

Personel Polres Pati yang diterjunkan di lokasi banjir berupaya mengatur arus lalu lintas dari arah Kudus maupun Surabaya dengan memberikan aba-aba untuk melambat kendaraan serta hati-hati, terutama kendaraan roda dua karena banyak yang melintas di tepi jalan dan diperkirakan ada lubang tidak terlihat karena tergenang air.

Waka Polres Pati Kompol I Wayan Tudy mengungkapkan jajarannya diterjunkan ke lokasi banjir sejak mendapatkan informasi banjir, mengingat jalan juga tergenang. Banjir di Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo itu, kata dia, karena Sungai Kaliampo tidak mampu menampung arus air.

Luapan sungai tersebut  hingga jalur jalan pantura Jawa di ruas Pati-Kudus. Untuk itu, kata dia, semua kendaraan yang melintasi jalur tersebut diminta mengurangi kecepatan menyusul mengalirnya air di sepanjang jalan.

Advertisement

Akibat kejadian tersebut, terjadi perlambatan arus lalu lintas sepanjang 2 km dari arah Surabaya maupun Kudus. Agus, salah seorang pemilik bengkel di Desa Bumirejo mengungkapkan banjir bandang terjadi sejak pukul 15.00 WIB.

Bengkel miliknya juga ikut terdampak karena luapan air Sungai Kaliampo yang ke areal persawahan, akhirnya masuk tempat usahanya itu dan merusak lantai bengkel. "Ini kejadian paling parah sejak dua tahun terakhir, menyusul adanya sumbatan pada saluran air serta adanya pabrik sehingga air terkonsentrasi di titik tertentu," ujarnya.

Banjir bandang sebelumnya, kata dia, tidak mengakibatkan lantai bengkelnya rusak.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif