SOLOPOS.COM - ilustrasi

Pidie (Solopos.com) — Delapan orang dinyatakan hilang akibat banjir bandang di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Lima desa porak-poranda dan terisolir.

Wakil Bupati Pidie, Nazir Adam, menyebutkan banjir terjadi Kamis (10/3/2011) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Sebelumnya, hujan deras mengguyur kawasan pegunungan. “Korban delapan orang hilang, bisa jadi bertambah, lokasi masih sulit diakses,” katanya, Jumat (11/3/2011).

Banjir bandang tersebut menyapu rumah penduduk. Kayu-kayu log menghantam rumah warga, dan fasilitas di lima desa, yaitu yaitu Layan, Peunalom Sa, Peunalom Dua, Pucok Sa, Blang Dalam, dan Blang Me.

Hingga kini jumlah korban tewas belum bisa diketahui. Para korban yang terluka dan selamat kini dirawat di Puskesmas Tangse, dan ada juga yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum daerah Pidie.

Selain merusak rumah penduduk, banjir bandang menghantam sejumlah jembatan di Tangse. Banjir juga menyebabkan longsor di beberapa tempat menuju kawasan itu. Warga kini mengungsi ke sejumlah desa tetangga yang tak terkena bencana itu. “Kita masih berupaya buka keterisoliran wilayah itu, komunikasi masih sulit, sinyal telepon susah,” sebutnya.

Tangse adalah wilayah pegunungan di perbatasan Pidie dan Aceh Jaya. Dari kota Sigli, ibukota Kabupaten Pidie, Tangse dapat ditempuh tiga jam perjalanan. Penebangan hutan liar, dan penambangan emas di kawasan Geumpang Pidie, disinyalir merupakan penyebab banjir bandang.

(VIVAnews/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya