Solopos.com, KABUL — Banjir bandang yang menerjang wilayah utara Afghanistan pekan lalu masih membuat ribuan orang mengungsi. Hingga Kamis (1/5/2014) jumlah korban tewas akibat bencana itu mencapai hampir 150 orang. Sementara itu, beberapa daerah masih terisolasi, tak terjangkau bantuan karena akses jalan terputus akibat banjir itu.
Dilansir BBC, Gubernur Provinsi Jowzjan, Boymurod Qoyinli, mengatakan bahwa ribuan orang masih tinggal di tenda-tenda karena rumah mereka hancur tersapu banjir. Dia menambahkan jumlah korban tewas di provinsi itu telah mencapai 70 orang. Para pejabat dari provinsi Sar-e Pol dan Faryab menyebut jumlah mayat yang ditemukan di masing-masing wilayah sejauh ini 31 dan 43 mayat
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Seorang anggota parlemen setempat, Saeed Anwar Saodat, menerangkan dua kabupaten di Sar-e Pol masih terisolasi. Penduduk di wilayah itu belum menerima bantuan karena terputusnya akses. Badan amal internasional Save the Children memperkirakan bahwa banjir bandang itu berdampak pada 40.000 orang dan dari jumlah itu, 25.000 dia antaranya merupakan anak-anak.
Banjir bandang itu benar-benar mengagetkan warga. Ratusan orang terjebak di atap rumah mereka. Upaya penyelamatan dilakukan dengan menggunakan helikopter.