SOLOPOS.COM - Salah seorang perangkat Desa Trasan, Kecamartan Juwiring, Klaten mengontrol talut di tepi Kali Ngawonggo di desanya, Selasa (11/12/2012). (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Salah seorang perangkat Desa Trasan, Kecamartan Juwiring, Klaten
mengontrol talut di tepi Kali Ngawonggo di desanya, Selasa (11/12/2012). (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

KLATEN – Ratusan kepala keluarga (KK) RW 006, Dukuh Carat, Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Klaten yang berdekatan dengan Kali Ngawonggo terancam tersapu banjir. Karena talut dinding kali di dekat lokasi tersebut yang beberapa tahun lalu ambrol belum semuanya rampung diperbaiki.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebagian dinding talut sudah diperbaiki, tetapi itu pun kurang tinggi. Selain itu masih ada kira-kira 100 meter lagi dinding kali yang harus ditalut untuk menahan arus banjir,” ujar Sekretaris Desa Trasan, Riyadi, Selasa (11/12/2012).
Menurut dia ancaman bahaya tak hanya dialami ratusan KK RW 006, bangunan sekolah taman kanak-kanak TK Pertiwi 3 yang berada di bibir kali tersebut juga terancam ambruk. Pasalnya bangunan yang hanya berjarak kira-kira 1,5 meter dari bibir kali itu tak ada tanggul pengaman yang melindunginya.

Ekspedisi Mudik 2024

Padahal, bangunan ini berada persis di tikungan kali yang mempunyai lebar kira-kira 15 meter dengan kedalaman 5 meter tersebut. Dengan demikian jika terjadi banjir, arus air kali yang mengalir dari selatan tersebut akan langsung menghantam dinding kali di dekatnya terlebih dahulu baru mengalir ke kanan atau ke timur. “Kalau terjadi banjir besar, air tidak menikung ke kanan atau ke timur, tetapi langsung lurus ke utara menghantam dinding tembok TK dan kemudian menuju ke sawah serta ke rumah warga di RW 006. Karena itu kami meminta perhatian pemerintah agar segera menanggul dinding talut yang belum ditanggul ini,” papar dia.

Riyadi mengutarakan saat ini masih kira-kira 100 meter dinding Kali Ngawonggo di desanya yang membahayakan desanya karena belum ditanggul. Dikhawatirkan jika hal ini tak segera ditangani akan mengancam keselamatan warganya. Salah seorang warga setempat, Harso, 46, mengatakan jika terjadi hujan deras warga RW 006 banyak yang khawatir kebanjiran. Karena itu beberapa di antara mereka ada yang mempersiapkan diri dengan mengemasi barang-barang berharga mereka.

“Kami tidak tahu kapan terjadi banjir besar. Tetapi kalau terjadi hujan deras terutama di atas [hulu] kami tidak tenang. Karena itu beberapa warga ada yang bersiap-siap diri mengungsi agar terhindar dari banjir. Sebab kalau banjir, tempat kami ini seperti terkepung air sehingga tidak bisa ke mana-mana,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya