SOLOPOS.COM - Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo, Sutarmi (duduk, tengah), tak kuasa menahan air mata saat mengadukan nasib mereka kepada Ketua Komisi II DPRD Solo, Honda Hendarto (kanan), Selasa (18/1/2022) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Puluhan pedagang Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo, mendatangi Gedung DPRD Solo untuk mengadu kepada wakil rakyat terkait masa depan mereka yang harus pindah ke eks Bong Mojo, Selasa (18/1/2022).

Seperti diketahui Pasar Mebel Gilingan akan diubah menjadi menjadi Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Solo dan dibangun Gedung Sentra IKM. Sedangkan pedagang yang ada saat ini akan diseleksi atau dikurasi. Apabila produk mereka memenuhi standar ekspor, pedagang tersebut bisa masuk ke IKM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan sisanya yang tidak lolos kurasi akan dipindah ke pasar baru yang akan dibangun di lahan eks Bong Mojo, Jebres. Rombongan pedagang yang dipimpin Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Mebel Gilingan, Sutarmi, diterima Ketua Komisi II DPRD Solo, Honda Hendarto, beserta anggota seperti Roro Indradi Sarwo Indah, Margono, Jugo Agung Ruwanto, Ety Isworo, serta Trihono Setyo Putro.

Baca Juga: Pedagang Pasar Mebel Gilingan Solo Bisa Masuk Sentra IKM, Ini Syaratnya

Dalam pertemuan itu para pedagang Pasar Mebel Gilingan, Solo, tidak kuasa menahan air mata saat menyampaikan aspirasi mereka, tidak terkecuali Sutarmi. Sembari menahan kesedihan, ia menyampaikan poin-poin aspirasi para pedagang. Seperti menolak perubahan status pedagang pasar mebel menjadi pedagang Sentra IKM.

Pedagang juga menolak pembangunan pasar mebel menjadi Sentra IKM, menolak dipindahkan, serta tidak menolak pembangunan bila pasar dibangun sesuai dengan detail engineering design (DED) lama yaitu tetap sebagai Pasar Mebel. Alasan mereka Pasar Mebel adalah hasil swadaya pedagang lama.

Sutarmi dan kawan-kawan merasa perlu menjaga dan melestarikan Pasar Mebel Gilingan. Selain itu para pedagang sudah menjalani pekerjaannya berdagang lebih dari 50 tahun. Sehingga mereka merasa akan kesulitan bila harus beradaptasi ketika pasar diubah menjadi Sentra IKM.

Baca Juga: Tak Bisa Ditawar, Pasar Mebel Gilingan Tetap Pindah ke Eks Bong Mojo

Konsumen Menengah ke Bawah

Pertimbangan lain pedagang, mereka ingin melayani konsumen menengah ke bawah dengan tetap menjaga kualitas yang baik dengan harga terjangkau. Penuturan senada disampaikan Nuning Suharti, pedagang lain di Pasar Mebel Gilingan Solo. Ia pun tak kuasa menahan air mata ketika diberi kesempatan mengutarakan unek-uneknya.

“Mendengar kata-kata IKM dengan segala kebijakan pemerintah, memang seluruh kebijakan pemerintah itu bagus, Pak. Buat masa depan kami bagus. Tapi bagi kami belum bisa menerima. Apalagi dengan berita yang mendadak. Secara psikologis, kami terguncang. Kami itu butuh bantuan, entah moril, entah apa,” ujarnya.

Selama ini Nuning merasa para pedagang Pasar Mebel Gilingan berjalan sendirian. “Saya berandai-andai misalkan ada bapak ibu DPRD yang mau datang ke pasar, mau tanya unek-unek kami, kami mungkin tidak bingung. Sampai saat ini maaf sebelumnya, seakan-akan para pedagang ini mau sambat tak punya pendamping,” urainya.

 Baca Juga: Pasar Mebel Gilingan Solo, dari Bekas Kuburan Dipindah ke Eks Kuburan

Nuning mengakui Pasar Mebel Gilingan memang punya Pemkot Solo. Tapi bangunan pasarnya sudah beberapa kali terbakar dan dibangun sendiri oleh pedagang. “Kalau kami nanti disuruh pindah, kami membayangkan pak mau cari kontrakan di mana, mau tinggal juga bingung,  Pak. Dalam keadaan pasar sepi, ndak punya pegangan,” katanya.

Menurut Nuning, yang terpenting bagi para pedagang saat ini bagaimana bisa tetap berjualan. Bila pindah ke pasar darurat, ia merasa usahanya akan mati. “Mati secara pembelinya. Kalau dipindahkan ke Bong Mojo namanya babat alas pak. Kami semua pedagang di sini stres. Seakan-akan kami sudah di ICU, divonis mati dokter,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya