Solopos.com, BENGKULU — Gempa berskala magnitudo 5,9 terjadi di Provinsi Bengkulu, Selasa (17/5/2022).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dari hasil analisis, gempa yang terjadi dengan parameter pembaruan magnitudo (M) 5,9 pukul 01.58 WIB itu terjadi di Zona Megathrust Segmen Enggano.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Gempa dengan parameter awal M 6,0 itu memiliki episenter terletak pada koordinat 5,40° Lintang Selatan dan 101,81° Bujur Timur tepatnya di laut, pada jarak 55 km arah baratdaya Pulau Enggano dengan kedalaman hiposenter 24 km.
“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menghunjam ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di Zona Megathrust Segmen Enggano,” ujar Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono saat dikonfirmasi di Jakarta, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.
Baca Juga: Gempa 5,5 M Guncang Bengkulu, BMKG Ingatkan Potensi Gempa Susulan
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust.
Gempa tersebut berdampak dan dirasakan cukup kuat di Pulau Enggano dalam skala intensitas IV-V MMI dimana guncangan dirasakan hampir semua penduduk, bahkan warga yang sedang tertidur dapat terbangun.
Di Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara guncangan dirasakan dalam skala intensitas III-IV MMI hingga dirasakan orang banyak yang juga membuat beberapa orang terbangun dari tidur.
Baca Juga: Bengkulu Diguncang Gempa Magnitudo 5,0
Sementara itu di Kepahiang dan Rejang Lebong gempa dirasakan dalam skala intensitas III MMI, di mana getaran seakan-akan ada truk berlalu.
“Patut disyukuri bahwa hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan rumah warga sebagai dampak guncangan gempa yang terjadi,” kata dia.
Daryono mengatakan hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena magnitudonya belum cukup kuat untuk menimbulkan deformasi dasar laut hingga mengganggu kolom air laut.
Hingga pukul 14.00 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan telah terjadi satu kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo 3,2.
Baca Juga: Gempa Bumi dengan Magnitudo 4,9 Landa Bengkulu
Untuk diketahui, di zona gempa ini pada 12 September 2007 pernah terjadi gempa dahsyat dengan magnitudo 8,5 yang mengakibatkan sebanyak 23 orang meninggal dunia.
Gempa ini juga memicu tsunami yang membanjiri sedikitnya 300 rumah penduduk dan bangunan di Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai setinggi 1 meter.