SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, WONOGIRI–Keberadaan anak Panti Asuhan Esti Tomo, Lingkungan Mojoroto, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri tinggal hitungan hulan. Anak panti tersebut akan tergusur dan dipindah ke luar Wonogiri karena bangunannya akan dipergunakan untuk rehabilitasi orang gila (orgil).

Otoritas Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri membantah bukan penggusuran namun alih fungsi dari panti asuhan menjadi rehabilitasi sosial orang gila. Kepala Dinsos Wonogiri, Suwartono, Jumat (18/7/2014), mengatakan, Panti Asuhan Esti Tomo milik Provinsi Jateng. “Jika ada keberatan wajar saja bagi orang yang tidak memahami secara utuh.”

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diakuinya, pada awal sosialisasi tokoh masyarakat yang hadir khawatir dan menolak namun setelah diberi pengetian akhirnya menerima. “Pak Lakgiyatmo, Pak Suprapto hadir dan tidak mempermasalahkan. Mungkin, orang-orang yang tidak datang yang mempermasalahkan karena tingkat pemahamannya tidak sama.”

Semetara itu, tokoh masyarakat Mojorot, Kelurahan Wonoboyo, saat ditemui Solopos.com, Kamis (17/7), meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng meninjau ulang kebijakan yang sudah diputuskan.

Para tokoh memandang anak panti merupakan aset generasi bangsa yang perlu mendapat tempat. Ketua RT 002/RW 012, Lingkungan Mojoroto, Joko Prihanto menegaskan, jangan mengorbankan panti yang sudah ada.

Dia mengusulkan Pemprov Jateng membangun rumah rehablitasi baru di lokasi Panti Asuhan Esti Tomo. Menurutnya, lahan masih tersedia dan bisa berada dalam satu atap pengelolaan manajemen.

“Warga sebenarnya merasa ketakutan terhadap penghuni panti rehabilitasi orgil. Jika sewaktu-waktu ada penghuni yang kambuh dan merusak lingkungan siapa yang bertanggungjawab? Orgil tidak bisa dipidanakan. Warga sendiri masih waswas walau ada sosialisasi bahwa penghuni panti rehab nanti mantan orgil yang diberi keterampilan.”

Bangunan Lebih Nyaman
Tokoh pendidikan ini memberikan contoh, jika dibuat bangunan baru dengan pagar yang tinggi akan lebih nyaman. “Keberadaan panti asuhan itu masih dibutuhkan masyarakat Wonogiri. Jadi lebih baik membangun gedung baru daripada memindahkan anak-anak panti asuhan.”

Hal senada disampaikan tokoh masyarakat sekitar seperti Tarmo dan Yanto. Keduanya menilai lokasi Panti Asuhan Esti Tomo berdekatan dengat Sungai Bengawan Solo yang arusnya deras. Juga berada di lingkungan permukiman masyarakat.

“Lebih baik Pemprov Jateng membangun lagi gedung untuk rehabilitasi orgil bukan menggusur anak panti asuhan. Kami sendiri belum mendengar adanya sosialisasi namun sudah mendengar selentingan pemindahan tersebut,” ujar Tarmo.

Menurut Tarmo, jika anak panti dipindahkan ke luar Wonogiri akan membebani. Pasalnya, saat ini anak panti sudah mendapatkan sekolah.

“Bagaimana dengan jarak ke sekolah. Apakah harus pindah dan beradaptasi lagi. Apalagi sekolah-sekolah di Wonogiri sudah familier dengan anak panti sehingga saat mendaftarkan diri tidak terjadi gap. Apakah pengelola panti asuhan juga bisa beradaptasi dengan menangani pasien rehabilitasi?”

Sedangkan Yanto meminta kajian yang telah dilakukan Pemprov Jateng dibuka kepada masyarakat. Yanto berpendirian, anak panti asuhan merupakan generasi penerus bangsa yang meski ditangani pemerintah.

“Kajiannya apa, kok meski memindahkan anak panti asuhan yang sudah mapan. Apakah gedung yang sudah ada cukup representatif bagi pasien rehabilitasi. Jika meski direhab apakah tidak sebaiknya membangun gedung baru. Kami yakin Pemprov Jateng memiliki dana untuk membangun gedung.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya