SOLOPOS.COM - Salah satu bangunan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. (Dok/JIBI)

Salah satu bangunan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. (Dok/JIBI)

SOLO—Salah satu ruang kantor di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) kondisinya rusak parah, bahkan rawan roboh.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan pantauan, Solopos.com, Minggu (24/2/2013), ruang kantor di bagian belakang yang biasa digunakan sebagai ruang transit petugas kesehatan TSTJ rusak berat. Beberapa bagian retak dan terpaksa disangga kayu. Kondisi ini membuat bangunan rawan roboh.

Salah satu petugas kesehatan TSTJ Nur Aini kepada Espos akhir pekan lalu mengaku waswas jika hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah Jurug. Beruntung kantor tersebut hanya digunakan untuk transit. “Waswas pasti. Tapi kantor utamanya ada di depan, ini hanya transit saja. Untung kalau pas hujan tidak di kantor ini,” katanya.

Sementara itu, Direktur TSTJ Lilik Kristianto mengakui kondisi salah satu kantor di TSTJ rusak berat. Pengelola TSTJ, lanjut Lilik, telah menyiapkan anggaran untuk perbaikan pada tahun ini. Ditanya mengenai revitalisasi TSTJ, Lilik mengatakan masih menunggu revisi Peraturan Daerah (Perda) tentang TSTJ dan Perda Penyertaan modal yang kini tengah dibahas di DPRD.

Ditargetkan pembahasan perda rampung sebelum berakhirnya tahun anggaran ini. Revitalisasi TSTJ diperkirakan menelan anggaran hingga Rp30 miliar lebih. Agenda revitalisasi utama adalah merevitalisasi kandang satwa, poliklinik, tempat karantina, laboratorium maupun gudang pakan.

Semuanya bakal dipindah di bagian belakang bersama dengan keberadaan satwa. Sementara itu bakal dibangun water park atau tempat rekreasi lainnya bagi anak. Penambahan wahana rekreasi ini untuk memberikan tambahan hiburan bagi pengunjung, terutama anak-anak. “Misi kami tidak hanya edukatif, tapi juga ada hiburan buat pengunjung,” tuturnya.

Lilik menambahkan berencana membuat zonasi satwa sebagai langkah merevitalisasi kawasan TSTJ. Selama ini belum ada penataan satwa di TSTJ. Zonasi satwa baik satwa buas, unggas maupun reptile dan lain sebagainya belum tertata.  “Kedepan kami akan buat zonasi satwa. Satwa tidak campur seperti ini,” katanya.

Lilik menerangkan seluruh satwa koleksi TSTJ dipusatkan menjadi satu di bagian belakang. Tidak ada lagi penempatan satwa di bagian depan. Lilik mengatakan pengunjung yang datang ke TSTJ bisa langsung menikmati suguhan satwa. Namun dalam rencana revitalisasi, satwa dipindah di bagian belakang. Sementara bagian depan akan diisi wahana permainan. “Satwa dipindah ke belakang. Depan hanya untuk arena permainan saja,” kata Lilik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya