SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Ruang kantor guru SDN 01 Wonosegoro, Boyolali, roboh sejak empat hari lalu. Namun pemerintah kecamatan Wonosegoro mengaku belum mengetahui kejadian itu karena belum ada laporan.

Camat Wonosegoro, Sadeli, mengatakan belum mengetahui adanya sekolah dasar yang ambruk di Wonosegoro. “Belum ada laporan yang masuk,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Senin (28///2019) sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Boyolali, Darmanto, menambahkan Dinas Pendidikan telah mendapatkan laporan terkait SD yang ambruk. Saat ini Dinas Pendidikan Boyolali telah mengirimkan tim untuk melakukan verifikasi lapangan. “Sudah ada tim untuk menginventarisasi kerugian,” ujar Darmanto. Setelah verifikasi selesai, Dinas Pendidikan akan melakukan perbaikan terhadap bangunan SDN 01 Wonosegoro.

Ruang kantor guru SDN 01 Wonosegoro Boyolali roboh sejak empat hari lalu. Ruangan berukuran 9 meter x 7 meter itu roboh lantaran fondasi atap bangunan lapuk sehingga tak kuat menahan genting dan eternit.

Informasi robohnya kantor ini dibenarkan penjaga sekolah setempat, Sarwono, ketika dihubungi Solopos.com, Senin pagi. “Benar, [ambruk] sekitar tiga atau empat hari lalu,” kata dia.

Bangunan kantor tersebut terletak di sisi utara, terpisah dengan ruang-ruang kelas. Ambruknya atap bangunan sudah diantisipasi jauh-jauh hari oleh pengelola sekolah.

Sarwono sebelumnya telah memindahkan barang-barang kantor ke tempat yang lebih aman. Saat atap benar-benar ambruk hanya tertinggal satu almari, papan tulis, papan data kehadiran, dan sepasang foto presiden-wakil presiden.

Sarwono menambahkan selain kantor, dapur sekolah yang terhubung di sisi belakang juga ikut ambruk. “Total ada dua ruangan kantor dan dapur di belakang yang gandeng,” ujar Sarwono.

Selain cuaca buruk dan intensitas hujan, bangunan tersebut roboh diduga lantaran usianya yang sudah terlalu tua. Sarwono mengatakan SDN 01 Wonosegoro merupakan SD tertua di Kecamatan Wonosegoro.

Bangunan yang sudah berdiri sejak 1980-an itu, imbuh dia, belum pernah direhabilitasi secara total. Selama ini hanya renovasi seperti penggantian lantai dan pengecatan ulang.

Kini kantor guru dipindahkan sementara ke bekas ruang perpustakaan sebelah selatan sekolah. Ruangan tersebut kosong karena perpustakaan telah dipindahkan ke ruang yang lain. Sementara itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi seluruh siswa masih tetap berjalan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya