SOLOPOS.COM - EMBER - - Ketua Komisi IV DPRD Klaten, Yoga Hardaya menunjukkan dua buah ember penampung rembesan air hujan yang dipasang di atas rak buku di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah, Senin (30/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN – Atap Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Klaten mengalami kebocoran di sejumlah titik. Dikhawatirkan, kebocoran atap tersebut bisa merusak buku dan arsip yang tersimpan di dalamnya.

EMBER -- Ketua Komisi IV DPRD Klaten, Yoga Hardaya menunjukkan dua buah ember penampung rembesan air hujan yang dipasang di atas rak buku di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah, Senin (30/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Espos di lokasi, Senin (30/1/2012), sejumlah ember terpasang di beberapa ruangan seperti ruang perpustakaan, ruang penyimpanan arsip, dan ruang tata usaha. Ember-ember tersebut sengaja dipasang untuk menampung air yang merembes dari atap saat hujan tiba. “Ada sekitar 10 ember yang kami pasang di titik-titik kebocoran. Kondisi bangunan memang sudah tua sehingga perlu pemugaran agar kebocoran bisa ditangani,” ujar Kasi Arsip, Sumiyati.

Sumiyati menjelaskan, kebocoran atap tersebut sempat membuat kondisi sejumlah buku dan arsip rusak. Tak jarang pihaknya terpaksa menjemur buku dan arsip setelah terkena rembesan air hujan. “Sebagian arsip memang sudah tidak bisa terbaca. Sebagian masih bisa terbaca namun kondisinya tidak sebaik sebelum terkena rembesan air hujan,” papar Sumiyati.

Sumiyati menjelaskan, kebocoran atap sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, selama ini tidak ada perbaikan karena keterbatasan anggaran. “Saya mulai bekerja di sini sejak 2009 lalu. Saat itu, kondisi atapnya memang sudah pada bocor. Pemeliharaan bangunan ini menggunakan anggaran operasional yang nilainya cukup kecil,” ujar Sumiyati.

Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah, Sapto Aji mengatakan sejak tiga tahun terakhir tidak ada tambahan koleksi buku di perpustakaan yang dikelolanya. Menurutnya, selama ini pengajuan anggaran untuk penambahan koleksi buku tidak masuk prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Terkait kebocoran atap, Pemkab Klaten sudah mengalokasikan dana senilai Rp200 juta dari APBD 2012 untuk memperbaikinya. “Selama ini usulan penambahan koleksi buku perpus selalu dimentahkan dengan alasan keterbatasan anggaran,” katanya.

Ketua Komisi IV, Yoga Hardaya mengakui kondisi bangunan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah sudah memprihatinkan. Pihaknya mengkhawatirkan keberadaan buku dan arsip penting yang tersimpan di dalamnya. “Kalau dibiarkan bocor kondisinya mengkhawatirkan. Buku dan arsip merupakan dokumen penting yang harus diselamatkan,” papar politisi Partai Golkar ini seusai menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah kemarin.

JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya