SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sebanyak lima kantor kecamatan dan satu sekolah di Kota Bengawan bakal mengimplementasikan teknologi panel surya. Hal itu dilakukan setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendengar paparan tentang pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya oleh akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sutanto Sastraredja pada Rabu (30/1/2019). Ditemui di Balai Kota, Sutanto, mengaku sudah menerapkan inovasi itu di rumahnya.

Alasan dia, energi yang berasal dari panas matahari di Indonesia sangat berlimpah, tidak seperti di negara empat musim. Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menjual listrik ke Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saat siang hari, listrik itu tidak saya gunakan sehingga saya salurkan ke PLN. Kemudian saat malam hari, saya gantian menggunakan listrik PLN. Tinggal dihitung selisihnya, apakah listrik dari panel surya saya surplus atau kurang? Saya tinggal membayar jika kurang, dan menabung untuk bulan berikutnya kalau berlebih,” paparnya.

Sutanto memasang empat panel surya yang masing-masing menghasilkan tenaga listrik sebesar 1,2 kwh. Sehingga setiap hari sekurangnya bisa memasok daya listrik sekitar 4,8 kwh. Ihwal dana, pengadaan satu panel surya sekitar Rp2 jutaan, dengan ditambah inverter (DC ke AC) kapasitas 10 panel surya senilai Rp8,7 jutaan.

“Modal awal memang besar tapi akan terlihat penghematannya. Salah satu sekolah di Solo sudah menggunakan panel surya. Mereka lebih hemat karena listrik tersebut digunakan siang hari,” ungkap dosen Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) itu.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyebut pemasangan panel surya akan dilakukan dalam waktu dekat, kendati belum memacak anggaran. Rudy akan mengajukan permohonan itu mendahului anggaran APBD Perubahan 2019. “Ini sangat penting dan mendesak. Kita ingin menghargai karya anak bangsa. Ini ‘kan karya anak-anak UNS. Kita akan pasang di lima kantor kecamatan dan satu sekolah. Entah SD atau SMP nanti kita lihat dulu,” kata Rudy, Rabu.

Dia memperkirakan pengadaan panel surya di seluruh kecamatan tidak membutuhkan anggaran besar, karena satu kantor sekurangnya membutuhkan dana sekitar Rp199 juta. Rudy berharap pemasangan panel surya dapat mengurangi ketergantungan terhadap listrik PLN, selain sebagai sarana edukasi masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya