SOLOPOS.COM - ROBOH -- Seorang warga menunjukkan pagar darurat dari bambu dan seng yang dibangun secara swadaya di belakang Pasar Gading, Solo. Pagar darurat itu dibangun untuk menggantikan tembok keraton yang roboh sejak lama. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

ROBOH -- Seorang warga menunjukkan pagar darurat dari bambu dan seng yang dibangun secara swadaya di belakang Pasar Gading, Solo. Pagar darurat itu dibangun untuk menggantikan tembok keraton yang roboh sejak lama. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO – Kondisi tembok kompleks Keraton Kasunanan Surakarta di kawasan Alun-alun Selatan saat ini memrihatinkan. Selain ada bagian yang roboh, sebagian tembok juga ditumpangi bangunan milik warga di sekitarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Espos, sejumlah bangunan baru yang tumbuh menempel dan menumpang tembok Alun-Alun Selatan itu antara lain teras rumah, garasi, hingga usaha bengkel warga. Bagian tembok yang di atasnya dipasang teras, kondisinya saat ini sudah keropos lantaran kerap tertimpa guyuran air hujan dari kucuran atap. Sebagian tembok bahkan sudah ada yang roboh sepanjang 25 meter tepatnya di bagian selatan berbatasan dengan Pasar Gading. Kondisi tersebut praktis membuat wajah cagar budaya di Kota Bengawan ini bukan saja tak terawat, namun juga terancam musnah lantaran tak ada penghargaan dan kepedulian sama sekali dari masyarakat.

Ekspedisi Mudik 2024

Menggapi hal itu, anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Solo, Mufti Raharjo berjanji bakal segera turun tangan untuk melakukan langkah-langkah kongkret. Kondisi tersebut, lanjutnya, tak bisa dibiarkan lama karena akan menjadi preseden buruk atas upaya penyelamatan cagar budaya di Kota Solo. Terimakasih atas infonya. Kami malah baru tahu. Kami berjanji akan segera turun tangan untuk mengambil langkah-langkah kongkret, jelasnya.

Menurut Mufti, semua bangunan yang berdiri di antara Gapura Gladak Keraton hingga Alun-Alun Kidul merupakan kawasan cagar budaya yang telah mendapatkan ketetapan dari presiden. Sehingga, apapun bangunan di atasnya harus mendapatkan perlindungan. Ini akan menjadi masukan bagi kami untuk segera melakukan langkah-langkah penyelamatan, paparnya.

Menurut kesaksian pedagang Pasar Gading, Jainah, robohnya tembok Alun-Alun Selatan itu terjadi tengah malam sekitar 1,5 tahun silam. Pedagang baru tahu kejadian tersebut pagi hari esoknya. Untuk menutupi sementara, para pedagang pun swadaya membeli seng sebagai pengganti tembok. Sejak roboh 1,5 tahun lalu, belum ada tindakan selain dipasang seng dan gedhek ala kadarnya, paparnya.

JIBI/SOLOPOS/Aries Susanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya