SOLOPOS.COM - Ilustrasi penempatan jendela dalam bangunan hijau (freepik)

Solopos.com, SOLO -- Bangunan hijau memberikan kontribusi positif bagi lingkungan. Namun, konsep ini belum terlalu menggaung karena dinilai tidak ekonomis alias dianggap butuh biaya lebih banyak.

Sebenarnya, bangunan hijau bisa diaplikasikan tanpa biaya yang mahal. Sandra Pranoto, Green Building Leads IFC Indonesia, mengatakan konsep bangunan hijau sangat bisa diterapkan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. "Bangunan hijau tidak selalu membutuhkan biaya yang lebih. Contohnya banyak di bangunan tinggi, jendela dipasang dari bawah sampai atas, padahal tidak hemat energi, jendela kan mahal, juga paparan sinar matahari yang masuk membuat penggunaan AC jadi lebih berat sehingga bayar listrik juga jadi mahal," kata Sandra, seperti dikutip dari Bisnis.com.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Dia memaparkan untuk menekan biaya, pemilik gedung atau rumah bisa mulai dari menghemat di biaya jendela dengan cara mengecilkan luasan bidang jendela. "Buat apa hanya estetika di luar tapi di dalam tidak nyaman, bayar listrik juga mahal," kata dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Rumah Tapak Diperkirakan Masih Menjadi Pilihan Milenial Mencari Properti

Selain itu, bangunan gedung dan rumah akan lebih baik jika tidak menghadap barat karena paparan sinar matahari lebih banyak dari situ. Untuk mengatasi hal ini, perbanyak jendela atau ventilasi di sisi lainnya, seperti timur atau selatan.

Kemudian, dalam rumah atau gedung harus ada ventilasi natural, yang bisa mengurangi penggunaan air conditioner (AC). Jadi, hal-hal yang kecil seperti ini sudah masuk ke dalam penghematan. Denny Setiawan, Arsitek Studio Denny Setiawan, mengatakan penerapan bangunan hijau adalah masalah nyata yang sudah harus disadari masyarakat. Terutama yang tinggal di daerah padat pemukiman seperti Jakarta. "Kita butuh rumah yang tidak hanya dijadikan sebagai tempat naungan tapi juga bisa memberikan kontribusi positif bagi lingkungan," kata Denny.

Menggunakan Barang Bekas

Senada, menurut Denny, penerapan green building bisa dimulai dengan mengurangi penggunaan AC. Kata dia, jika bisa membuat rumah dingin tanpa AC, tidak perlu lagi menggunakan solar panel. Di sisi lain listrik lebih murah, tidak selamanya penerapan konsep green building harus membayar biaya lebih.

Baca Juga: Milenial Wajib Tahu, Ini Tips Bisa Beli Rumah Di Usia Muda

Arah hadap bangunan juga sangat mempengaruhi suhu ruangan di dalam rumah. Hampir 60% energi yang digunakan semuanya untuk pengudaraan, sedangkan biaya yang paling besar adalah untuk penggunaan AC. Denny juga memaparkan langkah bangunan hijau bisa menggunakan barang bekas atau barang yang bisa didaur ulang, contohnya pihaknya menggunakan kayu-kayu bekas untuk dijadikan railing tangga.

Principal Architect Bestudio, Erick Budhi Yulianto, menjelaskan ada beberapa cara untuk mewujudkan bangunan hijau. Beberapa di antaranya yaitu dengan menempatkan jendela secara benar. Di sisi lain bisa menggunakan sistem pengudaraan alami, dan tidak menggunakan material yang mahal. Cara ini bisa menekan biaya konstruksi menjadi lebih murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya