SOLOPOS.COM - PENEMUAN SITUS CANDI

Bangunan cagar budaya yang ditemukan di Dusun Karangbajang diyakini sebagai bagian dari candi.

Harianjogja.com, SLEMAN – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta memastikan batuan berukir yang ditemukan di persawahan Dusun Karangbajang, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, merupakan ambang pintu dari sebuah bangunan candi peninggalan sejarah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Batu yang ditemukan warga bentuknya seperti ambang pintu candi. Letaknya hanya sekitar 200 meter dari titik yang sebelumnya akan diekskavasi,” kata Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta Wahyu Astuti, Minggu (21/6/2015).

Menurut dia, pihaknya masih membutuhkan penelitian lebih mendalam untuk mengetahui apakah batuan yang ada layak disusun atau dipugar kembali menjadi bangunan candi.

“Ekskavasi awal membutuhkan waktu sekitar delapan hari. Setelah itu, masuk ke tahap studi kelayakan. Proses ini akan menentukan apakah ekskavasi akan diteruskan atau tidak,” katanya.

Ia mengatakan seperti Candi Palgading, setelah ekskavasi awal langsung ditindaklanjuti dengan studi kelayakan, guna menentukan apakah akan diteruskan atau tidak.

Menurut dia, apabila nantinya diteruskan, maka pihaknya akan menyusun rancangan anggaran belanja (RAB) untuk diajukan ke pusat, dan itu biaya yang dibutuhkan. “Baru pada tahun selanjutnya bisa diteruskan dengan ekskavasi,” katanya.

Ketika layak, kata dia, tahun selanjutnya baru terbit RAB. “Dengan prosedur yang cukup lama ini, kami berharap agar masyarakat setempat bisa diajak kerja sama. Sebab, sempat ada warga di dusun itu yang memiliki lahan di tempat temuan, tidak mengizinkan,” katanya.

Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Perlindungan BPCB Yogyakarta Muhammad Taufik mengatakan dalam ekskavasi nanti, pihaknya akan menerjunkan setidaknya tujuh orang peneliti.

“Kamni akan dibantu dari kalangan mahasiswa sekitar delapan orang. Ini ekskavasi penyelamatan, jadi tidak bersama Balai Arkeologi,” katanya.

Ia mengatakan apabila nanti bisa ditemukan batuan candi lebih dari 70 persen, bukan tidak mungkin bangunan candi akan kembali didirikan.

“Akan tetapi, batu-batunya harus mewakili dari setiap bagian. Seperti kaki, badan, maupun atas. Ada parameternya, layak dipugar atau tidak. Paling tidak jumlah batunya 70 persen, dan mewakili setiap bagian,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya