SOLOPOS.COM - Pekerja membersihkan lumut yang menempel pada struktur tembok kolam dalam proses pemugaran Situs Warungboto, di Jalan Veteran, Yogyakarta, Rabu (18/05/2016). Bangunan bersejarah berupa pesanggrahan dengan taman air dan lorong-lorong kecil di bawah tanah yang indah itu dibangun sekitar tahun 1800-an oleh Sri Sultan Hamengku Buwono II. Saat ini pemugaran dilakukan untuk memperbaiki struktur bangunan yang retak atau runtuh agar kembali berdiri dan ditargetkan dapat dibuka untuk umum seperti Tamansari. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Bangunan cagar budaya Situs Warungboto diupayakan kembali megah.

Harianjogja.com, JOGJA — Puluhan pekerja sudah berkumpul di situs Warungboto sejak Rabu (17/5/2016) pagi. Tanpa buang waktu lagi mereka mulai menyingkirkan puing-puing yang berserakan dan menggosok lumut di dinding. Setahun lagi, situs yang kini berupa puing itu akan kembali megah seperti sediakala.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Wahyu “Tutik” Astuti menyampaikan pesanggrahan Warungboto seperti versi mungil Tamansari. Di tempat itu terdapat kompleks bangunan yang dulu menjadi lokasi peristirahatan keluarga raja. Dinding bangunan di kompleks peristirahatan ini dibangun dengan ketebalan sekitar 40cm, mirip seperti bentuk bangunan peninggalan Kraton Yogyakarta lainnya.

Salah satu pesona situs Warungboto adalah taman yang ada di tengah komplek. Posisinya lebih rendah dari permukaan jalan raya di depannya. Di taman ini terdapat dua kolam. Kolam pertama berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar empat meter. Di tengahnya terdapat sumber pancuran air. Diduga di bawah kolam ini terdapat sumber mata air yang dipancarkan lewat pancuran di tengahnya. Kolam itu terhubung dengan asluran ke kolam kedua yang berukuran lebih besar berbentuk bujur sangkar.

Setelah pemugaran usai, Tutik menuturkan nantinya umbul (kolam) itu akan kembali dihidupkan. Air rencananya kembali mengaliri kolam-kolam yang ada sementara gedung-gedung yang tersisa akan dirapikan kembali. Masyarakat pun bisa melihat langsung kemegahan karya arsitektur peninggalan HB II ini saat masih utuh.

“Sekrang juga sebenarnya sudah bisa dilihat dan sering jadi tempat event. Tapi nanti targetnya semua bisa berdiri lagi dan kelihatan aslinya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya