SOLOPOS.COM - Persiapan anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Solo dan mahasiswa D4 Manajemen Penanggulangan Bencana (MPB) Politeknik Akademi Teknologi Bank Darah (Akbara) sebelum diberangkatkan ke Lumajang, Kamis (27/1/2022). (Solopos/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 26 mahasiswa D4 Manajemen Penanggulangan Bencana (MPB) Politeknik Akademi Teknologi Bank Darah atau Akbara Solo terkonfirmasi positif Covid-19, Sabtu (5/2/2022). Sebelumnya, mereka menjadi sukarelawan pembangunan hunian sementara (huntara) untuk warga terdampak erupsi gunung semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Mereka diberangkatkan pada Kamis (27/1/2022) oleh Direktur Politeknik Akbara Solo, Titis Wahyuono. Rencananya mereka tinggal di sana hingga beberapa bulan sampai pembangunan hunian selesai.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun beberapa waktu lalu salah satu sukarelawan demam tinggi hingga dua hari. Setelah itu sukarelawan lain berinisiatif melakukan tes swab antigen ke puskesmas setempat dan hasilnya positif corona. Disusul lima sukarelawan lainnya yang juga positif swab antigen.

Baca Juga: Siaga Bencana Merapi, Akbara Berangkatkan Tim Pengumpulan Data

Akhirnya Titis menarik semua sukarelawan pulang ke Solo. Sesampainya di Solo, semua sukarelawan dites PCR di Puskesmas Mojosongo pada Sabtu (5/2/2022) dengan hasil positif Covid-19. Sebanyak 26 mahasiswa itu sekarang ini menjalani isolasi mandiri di Kampus Akbara Solo.

Sesuai dengan aturan, isolasi mandiri bakal dilakukan 10 hari ke depan. Titis bergerak cepat dengan membuat grup Whatsapp khusus Isoman untuk memonitor kondisi mahasiswanya. Ia ingin memastikan imunitas mereka meningkat.

Bagian penanganan diminta menyiapkan makanan yang bergizi, pengecekan kesehatan setiap hari, termasuk obat-obatan jika diperlukan. “Mereka enggak bergejala. Alhamdulillah baik semua. Yang demam juga sudah mulai membaik. Saya buat grup khusus Isoman, untuk memonitor supaya imunitas meningkat, kami kontrol terus,” terang Titis.

Baca Juga: Tanggulangi Bencana, PMI-Akbara Solo Siaga Bantu

Kampus Dikosongkan

Sementara itu, semua staf di Politeknik Akbara Solo telah diminta untuk work form home atau bekerja dari rumah. Kampus Akbara Solo dikosongkan hanya untuk 26 mahasiswa yang positif Covid-19.

Harapannya agar para pasien Covid-19 bisa olahraga tiap pagi. Pintu gerbang bagian depan juga ditutup rapat agar tidak ada yang keluar masuk.

Saat ditanya sumber penularan, Titis mengaku belum tahu. Ia bahkan mengaku heran bagaimana para mahasiswa itu bisa tertular Covid-19 mengingat mereka tinggal di lokasi yang jauh dari keramaian.

Baca Juga: Ungkapan Terimakasih Kepada Pahlawan, PMI dan Akbara Solo Salurkan Paket Sembako

“Iya namanya musibah tidak ada yang tau. Saya juga heran mahasiswa ini kena dari mana. Selama di Lumajang mereka berada di lokasi yang terisolir. Tapi ya sudah lah, fokus kita pemulihan kondisi yang isoman,” terang Titis.

Menyusul 26 mahasiswa Akbara Solo yang positif Covid-19, proses pembangunan Huntara dilanjutkan oleh tim lain dari PMI Solo. Titis mengatakan tim PMI Solo lainnya tinggal terpisah dengan tenda mahasiswa.

Membantu Fase Konstruksi

Sebagai informasi, PMI Solo dan Politeknik Akbara menerjunkan sukarelawan ke Lumajang untuk membantu fase rekonstruksi dengan ikut membangun Huntara, Kamis (27/1/2022). Nantinya juga bakal disiapkan untuk membantu program pembangunan hunian tetap (Huntap) jika diperlukan.

Baca Juga: PMI Solo Jadikan Rumah Sakit Institusi Pertama Jaring Donor Plasma

Berdasarkan rencana awal, para mahasiswa tinggal di lokasi bencana selama satu bulan atau lebih, sesuai dengan kondisi lapangan. Pengiriman sukarelawan tersebut, sebagai komitmen PMI Solo untuk menyampaikan amanah bantuan dari masyarakat.

Pada tahap pertama bakal dibangun empat hunian. Dilanjutkan 10 hunian pada tahap kedua. Tiap hunian terbuat dari kerangka baja ringan, tembok GRC, serta alas plester seluas 10 meter x 8 meter.

Korlap sukarelawan dari D4 MPB, Denis, sebelumnya mengatakan ia dan tim siap berangkat untuk mendukung pembangunan di Lumajang. Terkait persiapan, sebelumnya sudah mendapat pembekalan baik fisik maupun mental selama kuliah.

“Persiapan secara fisik dan mental, kami sudah terbentuk. Kalau yang dikerjakan di sana, nanti pembangunan Huntara, membantu support trauma healing, juga ada tim yang bergabung di dapur umum,” kata Denis, Kamis (27/1/2022) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya