SOLOPOS.COM - Direktur RS Kasih Ibu Solo, Ndarumurti Pangesti (kiri) memencet tombol saat acara groundbreaking pembangunan gedung baru RS Kasih Ibu Solo, Sabtu (15/10/2022). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — RS Kasih Ibu Solo melakukan pengembangan fasilitas demi peningkatan kualitas pelayanan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit tipe B itu membangun dua gedung baru guna meningkatkan layanan rawat inap, rawat jalan, dan beragam fasilitas kesehatan.

Acara seremoni peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan gedung baru RS Kasih Ibu Solo digelar pada Sabtu (15/10/2022). Acara itu dihadiri oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa; Direktur RS Kasih Ibu Solo, Ndarumurti Pangesti; Direktur Utama PT Kondang Sehat Kasih Ibu, Lefenn Adrianne Sumampow;  unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) Laweyan, tokoh masyarakat dan perwakilan warga Kelurahan Purwosari.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Direktur RS Kasih Ibu Solo, Ndarumurti Pangesti, mengatakan pembangunan gedung baru sesuai visi dan misi untuk jadi RS unggulan dan terpercaya. Pembangunan gedung baru dilakukan dua tahap. Tahap pertama pembangunan gedung berlantai 14 yang lokasinya di bagian belakang rumah sakit.

“Nantinya gedung baru di bagian belakang digunakan untuk pengembangan layanan rawat inap, ICU, dan fasilitas kesehatan lain. Proyek pembangunan gedung ditarget rampung pada akhir 2023,” kata dia.

Baca Juga: Dianggap Meresahkan Warga, ODGJ di Tirtomoyo Wonogiri Dibawa ke RSJD Solo

Sedangkan tahap kedua, pembangunan gedung rawat jalan lima lantai di bagian depan rumah sakit. Pengerjaan proyek pembangunan gedung, termasuk existing ditarget rampung pada akhir 2024. Gedung itu berkapasitas 260 tempat tidur atau bed dengan desain bergaya modern dan mewah.

Fasilitas lainnya, lanjut Ndarumurti, sebanyak 24 ruang poliklinik, enam ruang medical check up, 55 bed perawatan intensif, dan ruang IGD yang luas dan memadai.

“Pandemi Covid-19 menuntut rumah sakit untuk berbenah untuk meningkatkan pelayanan prima terhadap pasien. RS Kasih Ibu Solo mengutaman pelayanan secara profesional didukung sumber daya manusia (SDM) medis maupun nonmedis,” ujar dia.

Baca Juga: IDAI: Waspadai Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak

Di era digital, rumah sakit juga dituntut bertranformasi digital dalam pelayanan terhadap pasien, fasilitas, dan peralatan kesehatan berteknologi canggih.  Tantangan tersebut dijawab dengan pengelolaan organisasi rumah sakit yang cakap dan bersifat terbuka demi kemajuan kualitas pelayanan kesehatan.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan sudah ada 19 RS di Kota Bengawan, baik negeri maupun swasta. Jumlah akan terus bertambah. Hal ini, menurutnya, membuktikan Kota Solo memiliki magnet bagi investor yang menanamkan modalnya untuk membangun RS.

Persaingan pelayanan kesehatan di rumah sakit kian kompetitif. Masing-masing rumah sakit berupaya menawarkan pelayanan unggulan kepada masyarakat.

Baca Juga: RSUD Waras Wiris Boyolali Lunasi Tunggakan 150 Peserta BPJS Kesehatan

“Rumah sakit berlomba-lomba meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Ini bagus. Terlebih, rumah sakit memiliki dua sisi yakni sosial dan bisnis. Apalagi, RS Kasih Ibu Solo sudah menyandang status tipe B. Ke depan, saya berharap pelayanan terhadap pasien lebih ditingkatkan sehingga RS Rasih Ibu Solo menjadi salah satu rumah sakit unggulan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya