SOLOPOS.COM - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas saat diwawancara wartawan usai melepas keberangkatan kontainer ekspor perdana makanan siap saji dari PT Halalan Thayyiban Indonesia (HATI), Jumat (14/4/2023) malam. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Perusahaan makanan siap saji PT Halalan Thayyiban Indonesia milik pengusaha kondang asal Solo, Puspo Wardoyo, mendapatkan order pengiriman 1.275.000 porsi makanan untuk jemaah haji 2023 di Arab Saudi.

Pemberangkatan kontainer ekspor perdana makanan siap saji dilakukan pada Jumat (15/4/2023) malam, oleh Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas. Hadir Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar; Sekjen PBNU Saefulllah Yusuf; perwakilan Baznas; serta pengurus Badan Pengelola Keuangan dan Haji (BPKH). Ada juga unsur Hipmi Solo, Kadin Solo, pejabat Pemkab Sukoharjo, serta puluhan tamu undangan lain.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pelepasan ekspor perdana makanan siap saji dilakukan di Showroom MakanKu Ready Meal Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Produk yang dikirim makanan siap saji berupa lauk pauk. Ekspor 1.275.000 porsi makanan adalah kerja sama PT Hati Barokah Investama (HBI) Wong Solo Group yang merupakan induk dari PT HATI, dengan Motawifs Pilgrims for South-East Asia Countries Company (Mashariq). PT HATI sebagai operator penyedia makanan untuk memenuhi kebutuhan makanan senilai Rp66,9 miliar.

Mashariq adalah perusahaan makanan asal Arab Saudi. Kerja sama strategis dua perusahaan itu akan berlangsung dalam beberapa tahun ke depan. Arab Saudi ingin meningkatkan jumlah jemaah haji hingga 300 persen pada 2030. Kehadiran perusahaan kuliner Tanah Air dalam penyediaan makanan haji diharapkan meningkatkan kualitas haji.

Sebab selama ini sering ditemui jemaah haji yang mengeluhkan makanan. Baik karena terlambat datang, maupun kondisinya tidak layak konsumsi, atau rasanya monoton. Saat diwawancara wartawan usai acara, Menag Yaqut mengatakan nilai total kebutuhan makan jemaah haji Indonesia mencapai Rp1,5 triliun. Artinya banyak ruang yang bisa digarap pengusaha kuliner Nusantara.

“Dari yang disampaikan, belum banyak yang bisa dipenuhi dari total kebutuhan konsumsi jemaah haji Rp1,5 triliun. Artinya masih banyak ruang kosong untuk diisi. Ini tentu bisa diikuti pengusaha lain agar mengisi ruang kosong itu,” ujar dia.

Lebih jauh Yaqut menyebut uang jemaah haji Indonesia yang dibawa ke Arab Saudi hingga Rp18 triliun. Semua itu, dia menjelaskan, selalu tersedot atau habis dibelanjakan untuk berbagai kebutuhan selama beribadah haji. Termasuk kebutuhan konsumsi yang disediakan Arab Saudi.

“Bahkan bahan-bahan makanannya disediakan negara lain seperti beras dari Thailand, ikan dari Filipina, lalu rempah, bumbu masaknya dari India,” urai dia.

Sementara pemilik PT Halalan Thayyiban Indonesia, Puspo Wardoyo, bersyukur dipilih oleh katering haji Arab Saudi untuk menjadi operator penyedia makanan bagi jemaah haji. Apalagi jumlah yang dipesan mencapai 1.275.000 porsi.

“Alhamdulillah PT Halalan Thayyiban Indonesia terpilih jadi operator Mashariq atau katering haji Saudi Arabia. Kami pabrik pasok dari Solo ke Arab,” ungkap dia.

Ke depan menurut Puspo ekspor makanan ke Arab Saudi akan terus berlanjut. Dengan berlanjutnya ekspor jangka panjang, otomatis berdampak positif bagi masyarakat yang berkecimpung di sektor pertanian. Sebab produk pertanian mereka diserap untuk memenuhi kebutuhan ekspor PT HATI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya