SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo, Widyantoro (kanan). (JIBI/Solopos/M. Ferri Setiawan)

Widyantoro mendapat hukuman dari PSSI.

Solopos.com, SOLO – Komisi Banding (Komding) PSSI mengabulkan permohonan banding yang diajukan manajemen Persis Solo pada 8 Oktober 2017 lalu terkait sanksi larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan dan denda Rp100 juta kepada eks pelatih Widyantoro. Meski begitu, putusan Komding PSSI menguatkan putusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI No. 180/L2/SK/KD-PSSI/X/2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam salinan putusan Komding No. 11/KEP/KB/LIGA2/X/2017 disebutkan bahwa Komding menganggap sanksi untuk Widyantoro dari Komdis PSSI sudah tepat. Komding menilai Widyantoro bersalah karena bertingkah laku buruk dengan mendatangi dan mengancam wasit dengan kata-kata, “Awas kamu, saya pukul,” serta menendang bagian belakang kaki mengenai betis. Widyantoro juga dianggap bersalah karena mengejar wasit hingga ke lorong dekat ruang ganti wasit dengan mengucapkan kata-kata mengancam.

Putusan banding serupa juga berlaku untuk pelatih kiper I Komang Putra dan masseur Mursyid Amiruddin. Putusan Komding juga menguatkan putusan Komdis sehingga keduanya tetap disanksi larangan mendampingi tim dalam tiga pertandingan dan denda masing-masing Rp30 juta.

Menanggapi putusan Komding yang menguatkan putusan Komdis itu, Widyantoro mengaku sangat sedih. Dia menganggap harapannya untuk menepati janji kepada suporter Persis Solo untuk membawa tim ke Liga 1 sudah pupus.

“Sebelumnya saya hanya mampu membawa Persis melaju ke babak delapan besar setelah diganjar Borneo FC [pada 2014]. Pupus sudah harapan saya membayar utang kepada suporter untuk membawa tim ini promosi ke Liga 1,” kata Widyantoro saat dihubungi Solopos.com, Rabu (8/11/2017).

Pelatih yang akrab disapa Wiwid itu menyesalkan tidak adanya upaya Komdis untuk meminta klarifikasi kepadanya. Dia menegaskan tindakannya dalam memprotes keputusan wasit tidak seberat yang dilaporkan.

“Saya belum pernah dipanggil Komdis maupun Komding untuk sedikit melakukan pembelaan. Sekarang saya hanya berharap Ketum PSSI bisa lebih bijaksana dalam menyikapi masalah ini. Harapan saya tetap diberi kesempatan untuk melatih karena itu satu-satunya pekerjaan saya,” papar Widyantoro.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persis Solo, Langgeng Jatmiko, mengatakan manajemen Laskar Sambernyawa bakal mengajukan kasasi kepada Ketum PSSI. “Kami akan ajukan kasasi ke Ketum. Kami keberatan dengan putusan itu. Apalagi putusan itu dibuat tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu. Rencananya kami mengajukan kasasi setelah babak delapan besar,” papar Langgeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya