SOLOPOS.COM - Layang-layang di Pantai Glagah (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Bandara Kulonprogo memiliki konsekuensi salah satunya tidak boleh ada layang-layang yang diterbangkan di sekitarnya

Harianjogja.com, KULONPROGO – Kehadiran Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada 2019 mendatang butuh sejumlah penyesuaian untuk pariwisata yang sudah ada di Pantai Glagah.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Parpora) Kulonprogo, Krissutanto menyebutkan akan ada beberapa jenis kegiatan kepariwisataan yang harus dilarang karena kana mengganggu fungsi bandara salah satunya menerbangkan layang-layang.

Keberadaan bandara NYIA berefek perlunya penyusunan kembali Detail Engineering Design (DED) untuk kegiatan pariwisata di Pantai Glagah. Hal ini diungkapkan oleh Krissutanto saat dikonfirmasi pada Minggu (27/3/2016).

Pasalnya, fungsi utama bandara bagi penerbangan tidak boleh terganggu dengan sejumlah kegiatan yang ada di pantai yang terkenal dengan pemecah ombaknya tersebut.

Ia memaparkan bahwa yang paling utama bahwa tidak akan ada kegiatan seperti menerbangkan layang-layang di pantai tersebut karena dikhawatirkan akan mengganggu penerbangan.

“Ada beberapa yang akan dilarang, yang pasti semacam layang-layang itu tidak bisa lagi,” ujarnya.

Namun, ia meyakinkan bahwa sejumlah kegiatan pariwisata lainnya akan dimaksimalkan.

Pemkab Kulonprogo juga yakin bahwa tidak akan ada penurunan jumlah pengunjung di Pantai Glagah karena adanya bandara. Meski demikian, akan ada beberapa kios ataupun penginapan yang terpaksa harus digusur guna keberdaan bandara.

Krissutanto menjanjikan bahwa DED yang baru akan mampu mewadahi kebutuhan pariwisata Glagah yang baru sekaligus menyesuaikan potensi pariwisata yang lama.

Sejumlah kegiatan berbasis kebudayaan juga akan dilakukan selain memaksimalkan objek wisata di sekitar pantai tersebut. Kelompok wisata di berbagai kecamatan di Kulonprogo akan diundang untuk melakukan pertunjukkan kebudayaan di pantai tersebut. Hal ini menjadi satu solusi untuk kegiatan kepariwisataan sekaligus melestarikan kebudayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya