SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Dua bandara yakni Bandara Adi Soemarmo dan Adi Sutjipto akan dijadikan MAR.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah berencana menjadikan Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali dan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta menjadi multi airport regional (MAR) setelah terhubung dengan kereta api (KA) bandara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso, mengatakan MAR di Indonesia baru ada di Jakarta, yakni Bandara Soekarno Hatta (Soetta) dan Bandara Halim Perdana Kusuma. MAR bertujuan mengakomodasi demand yang tinggi dan tidak dapat dilayani di bandara tunggal.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menjelaskan kapasitas penumpang di bandara Jogja 4,2 juta orang/tahun sedangkan Solo 3,8 juta orang/tahun. Runway bandara di Jogja juga lebih pendek, yakni 2.200 m sedangkan Solo mencapai 2.600 m yang mampu digunakan untuk pesawat berbadan lebar dan Boeing 737 versi terbaru.

Namun, kata dia, penerbangan di Jogja empat kali lebih banyak jika dibandingkan Solo sehingga Solo bisa menjadi alternatif menampung penumpang yang tidak bisa tertampung di Jogja. Selain itu, jarak kedua bandara juga cukup dekat, yakni hanya 50 km.

“Dioperasikannya KA bandara diharapkan memperluas pasar Bandara Adi Soemarmo untuk daerah Solo, Boyolali, Salatiga, Klaten, dan Madiun. Selain itu, 30% penumpang dari Bandara Adi Sutjipto juga bisa berpindah ke Solo,” ungkap Agus kepada wartawan, Sabtu (29/10/2016).

Agus Santoso mengatakan Solo juga bisa menjadi salah satu alternatif wisatawan untuk berkunjung ke wilayah Jateng-DIY. Dia meyakini penumpang bandara berkode SOC ini juga akan terus meningkat mengingat kemudahan akses, seperti dilalui jalan tol.

Dia menjelaskan KA bandara ini direncanakan menghubungkan Bandara Adi Soemarmo hingga ke Stasiun Tugu Jogja dengan jarak 70 km. Penyediaan lahan dilakukan untuk pembangunan double track atau lintasan ganda tapi di awal operasional hanya dioperasikan satu lintasan dengan memanfaatkan layanan KA Prameks yang diperpanjang hingga bandara.

“Waktu tempuh KA bandara dari Jogja sampai Bandara Adi Soemarmo dijadwalkan 50 menit dengan kecepatan 90 km/jam. Waktu tunggu diperkirakan 30 menit dengan mengoperasikan empat rangkaian kereta yang masing-masing rangkaian terdiri atas empat kereta dengan kapasitas 40 penumpang atau 160 penumpang untuk satu rangkaian,” jelasnya.

Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Titiek Masdini Agustriana, mengatakan KA bandara ini memiliki panjang trase 13,5 km yang terdiri atas 3,5 km rel existing dan 10 km rel baru yang berdampingan dengan jalan tol.

Diperkirakan konstruksi at grade dan pembebasan lahan senilai Rp693,4 miliar sedangkan konstruksi elevated dan pembebasan lahan Rp1,36 triliun.

Lebih lanjut, Agus mengatakan keberadaan KA bandara ini untuk meningkatkan layanan ke penumpang. Dia mengungkapkan dua tahun lalu, jumlah penumpang tahun lalu naik 4,82% tapi tahun ini pertumbuhan mencapai 14,2%. Bandara terpadat adalah Bandara Soetta sedangkan Jogja menempati posisi ketujuh dan Solo di posisi ke-21.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya