SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, PURBALINGGA — Pembangunan Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah direncanakan selesai dalam waktu 18 bulan-20 bulan. Demikian diungkapkan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.

“Nah, ada dua area besar yang semuanya jadi fokus kita dalam 18-20 bulan itu. Satu adalah sisi udara dengan akan dibangunnya runway [landasan pacu] sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter ditambah dengan luasan apron [landasan parkir],” katanya kepada wartawan seusai acara tasyakuran dimulainya pembangunan infrastruktur Bandara Jenderal Besar Soedirman di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jumat (4/1/2019) sore.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Sementara yang kedua, kata dia, pembangunan yang diprioritaskan adalah gedung terminal dengan luasan 3.000 meter persegi yang dapat menampung hampir 500.000 pergerakan penumpang setahun. “Jadi kalau ditanyakan kapan dua sisi tadi, baik sisi udara dan sisi terminal itu bisa dipergunakan? Setelah proses itu selesai, kami akan meminta Kementerian Perhubungan untuk melakukan verifikasi dan sekaligus persetujuan atas telah dibangunnya infrastruktur tadi,” jelasnya.

Ia memastikan prosesnya tidak terlalu lama dan proses verifikasi itu nanti ditandai dengan penerbitan sertifikat bandar udara. Dengan demikian, kata dia, secara resminya secara resmi ada setelah sertifikat Bandar Udara Wirasaba atau Bandara Jenderal Besar Soedirman dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.

“Kita akan proses itu secara bersamaan sehingga ukuran waktu yang 18-20 bulan itu bisa kita maksimalkan untuk bisa kita tuntaskan,” katanya.

Terkait kerja sama dengan maskapai, Awaluddin mengatakan pihaknya harus memastikan bahwa maskapai akan menggunakan dan memanfaatkan fasilitas bandara itu untuk melayani pelanggannya Menurut dia, pihaknya akan melakukan hal itu secara bersamaan karena kalau dilihat dan masukan dari Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, banyak sekali kebutuhan masyarakat di wilayah eks Keresidenan Banyumas atau Purbalingga dan sekitarnya, bahkan enam hingga delapan kabupaten/kota termasuk Pemalang dan Tegal yang bisa memanfaatkan Bandara Jenderal Besar Soedirman.

“Jadi konsepnya adalah kehadiran bandara harus memang didukung dengan kehadiran maskapai juga,” katanya.

Oleh karena lintasan panjang landasan pacunya baru 1.600 meter, kata dia, pihaknya sudah bisa memperkirakan maskapai apa saja yang bisa mendarat karena jenis pesawat atau armada dari maskapai itu sangat disesuaikan dengan panjang lintasan landasan pacu. Dia mencontohkan maskapai yang pesawatnya bisa mendarat di landasan pacu sepanjang 1.600 meter di antaranya Wings Air, Pelita Air, TransNusa, dan beberapa maskapai lain.

“Itu sudah kami konfirmasikan juga dengan rencana kehadiran Bandara Wirasaba [Bandara Jenderal Besar Soedirman] ini,” katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan pembangunan BJBS akan memberikan multiplier effect kepada masyarakat sekitar. Bahkan, kata dia, telah banyak investor yang menawarkan investasi di Purbalingga khususnya di sekitar Bandara Jenderal Besar Soedirman seperti dari industri perhotelan dan sektor lain.

“Baru mau dimulai saja (pembangunannya) sudah ada banyak investor yang menawarkan investasi di Purbalingga terkait dengan pembangunan Bandara ini. Maka dari itu kita juga harus mempersiapkan semuanya dengan baik,” katanya.

Acara tasyakuran tersebut juga dihadiri Kepala Staf Komando Operasi (Kaskoops) Angkatan Udara I Marsekal Pertama Samsul Rizal, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat, dan sejumlah pejabat lainnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya