SOLOPOS.COM - Puluhan wargga WTT mendatangi kantor Kecamatan Temon yang menggelar pertemuan sejumlah pihak terkait punyusunan amdal bandara pada Rabu(23/11/2016). (Harian Jogja/ IST)

Meski sempat dilarang, perwakilan WTT kemudian diperbolehkan ikut serta setelah berkomunikasi dengan Kapolsek Temon.

Harianjogja.com, WATES-Warga penolak pembangunan bandara Temon yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) mendatangi pertemuan yang digelar di Kecamatan Temon, pada Rabu(23/11/2016). Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak yang terkait dengan pelaksanaan proyek pembangunan bandara dan penilai amdal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Puluhan warga mendatangi kantor kecamatan tersebut dan kemudian dihalangi di pintu gerbang oleh petugas. Meski sempat dilarang, perwakilan WTT kemudian diperbolehkan ikut serta setelah berkomunikasi dengan Kapolsek Temon, Kompol Setyo Heri Purwanto. Adapun, pertemuan dihadiri oleh staf Direktorat Pencegahan Dampak Usaha dan Kegiatan Kementriaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Widya Jayanti, Safety Health and Environment Department Head Angkasa Pura 1, Dedi Ruhiyat, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kulonprogo, Suharjoko, dan Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Dalam pertemuan tersebut, Ketua WTT, Martono menegaskan jika pihaknya tetap bersikeras menolak semua proses pembangunan bandara salah satunya penyunan amdal. Ia juga mengingatkan jika semua pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal harus tetap jujur. “Jangan sampai ada yang mengada-ada,”tandasnya, Rabu(23/11/2016). Dijelaskan pula jika lokasi calon bandara merupakan daerah yang berpotensi dilanda bencana tsunami. Menurutnya, tidak ada bandara yang berlokasi tepat berhadapan dengan laut lepas. Terlebih lagi, kawasan pesisir Kulonprogo ini berangin kencang.

Sementara itu, Kepala KLH Kulonprogo, Suharjoko berkilah tak ada agenda khusus dalam pertemuan tersebut. Kehadiran staf dari kementriaan hanya sebatas respon atas laporan konsultasi publik terkait amdal bandara yang dilakukan pemerintah Kulonprogo. “Hanya sebatas singgah sebentar sebelum melihat langsung daerah yang akan dijadikan bandara,”jelasnya.

Terlebih lagi, tahap penyusunan amdal saat ini sudah berlanjut ke penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL). Selebihnya, pertemuan ini hanya menjadi ajang perkenalkan sejumlah pihak terkait.

Karwa, warga Desa Karangwuni yang merupakan anggota Komisi Penilai Amdal Pembangunan Bandara Temon mengatakan melaksanakan yang telah dibebankan. Meski ia sendiri bukanlah warga terdampak langsung namun penyusunan amdal juga mutlak mempertimbangkan aspek sosial dan masyarakat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya