SOLOPOS.COM - Penolakan pembangunan bandara. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Warga Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon siaga sejak Selasa (7/1/2014) siang. Warga dari segala usia berjaga-jaga sepanjang hari dan mengintensifkan ronda malam untuk mencegah pemasangan patok bandara di wilayah tempat tinggal mereka.

Dari pantauan, setiap kali ada rombongan orang tidak dikenal memasuki dusun tersebut, para pemuda segera keluar rumah dan mengawasi.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Tindakan ini bermula saat warga setelah menolak pemasangan patok yang dilakukan tim Persiapan Pembangunan Bandara baru (P2B2) kemarin lusa.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada hari kedua pemasangan patok bandara, warga setempat menghadang tim di pinggir jalan desa, sehingga para petugas memilih mundur dan mengurungkan niat memasuki wilayah dusun tersebut.

Mardi Suwito, 76, warga Sidorejo, menuturkan, pada Selasa (7/1/2014) sekitar pukul 12.00 WIB, salah satu warga Sidorejo yang sedang berada di sawah, melihat rombongan orang memasang patok di perbatasan Pedukuhan Kretek dan Sidorejo.

Warga yang mengetahui kegiatan pematokan dari surat kabar hari itu segera memukul kentongan dan membuat ratusan warga Sidorejo berhamburan keluar rumah memenuhi jalan desa.

“Intinya, kami menolak bandara, tidak boleh dipatok, apalagi matoknya tidak izin dengan warga yang punya tanah,” tegas Mardi, Rabu (8/1/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya