SOLOPOS.COM - Sosialisasi pembangunan Bandara Kulonprogo di Desa Sindutan Temon., Selasa (16/9/2014). (Switzy Sabandar/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Warga Desa Sindutan, Kecamatan Temon Kulonprogo, setuju dengan pembangunan bandara di wilayah merka. Penyebabnya, lahan yang digunakan di Sindutan tidak mengenai permukiman penduduk.

Lahan yang dibutuhkan untuk membangun bandara di Kulonprogo hanya berupa tegal. Hal itu terungkap dalam sosialisasi yang digelar tim sosialisasi persiapan pengadaan bandara di Balaidesa Sindutan, Selasa (16/9/2014).

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Muridan, 54, warga Dusun Glaeng, Sindutan, mengungkapkan, warga merespons positif rencana pembangunan bandara di Temon.

“Sepertinya tidak ada warga Sindutan yang rumahnya kena dampak pembangunan bandara, hanya lahan tegal yang terkena,” ujarnya.

Muridan mengaku setuju dengan pembangunan bandara di Kulonprogo. Alasannya, demi kemajuan wilayah di Kulonprogo.

Salah satu warga palihan yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan juga mengaku setuju dengan pembangunan bandara di Temon. Dia ingin suasana Kulonprogo lebih ramai.

Kendati demikian, perempuan yang memiliki tegal di Sindutan ini tidak berani berterus terang mengenai sikapnya kepada para tetangga karena takut dengan konflik sesama penduduk. “Saya dasarnya setuju dan datang ke Balai Desa Sindutan karena memenuhi undangan pemerintah,” tuturnya.

Ia menyebutkan, masyarakat yang tidak setuju dengan pembangunan bandara di Kulonprogo adalah warga Desa Glagah dan Palihan. Kemungknan karena dua wilayah tersebut yang terdampak pembangunan bandara paling besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya