SOLOPOS.COM - Belasan warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) asal Dusun Bapangan dan Kepek, Desa Glagah, Temon, menemui Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo di kantornya, Senin (18/4/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo berkisaran masalah nilai ganti rugi.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Kinerja Tim Appraisal dicurigai warga pendukung bersyarat pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) tak profesoional.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebab nilai ganti rugi lahan sebesar Rp3,5 triliun yang dihasilkan tim appraisal dinilai belum mencukupi bagi warga untuk mendapatkan ganti rugi aset sebagaimana yang dimiliki saat ini.

Pulung Raharjo, salah satu warga pendukung bersyarat juga mengatakan angka Rp3,5trilun tersebut sebelumnya pernah dilontarkan oleh Bupati Kulonprogo jauh sebelum hasil appraisal diketahui.

“Dulu Bupati pernah bilang anggarannya Rp3,5triliun kok sekarang sama persis hasilnya,”ujarnya bertanya-tanya.

Karena itu, timbul kecurigaan tim appraisal hanya memanfaatkan anggaran yang ada dan tidak bekerja secara profesional. Pulung khawatir anggaran yang ada disampaikan kepada tim appraisal sehingga mereka tidak menindaklanjuti nilai aset yang sebenarnya di lapangan.

Menurutnya, profesionalitas tim appraisal baru bisa terbukti apabila nilai ganti rugi lahan terdampak yang diberikan jauh lebih tinggi daripada angka Rp3,5triliun.

“Karena memang keadaanya nilainya lebih tinggi dari itu,”tegas Pulung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya